General Management

Mengapa Perusahaan Membuka Lowongan?

Pertanyaan ini kelihatannya remeh-temeh.
Namun menurut pendapat saya, tidak ada salahnya para kandidat pencari kerja, untuk tahu informasi ini.

Paling tidak ada tiga alasan mengapa sebuah perusahaan membuka lowongan kerja :

  1. Mengganti karyawan yang resign.
  2. Pengembangan organisasi.
  3. Mempersiapkan kader pemimpin masa depan.

Lalu implikasinya apa terhadap proses seleksi yang akan kita hadapi sebagai pencari kerja?

Untuk yang nomor 1. Menggantikan yang resign.

Jelas … kita akan dibandingkan dengan orang yang akan resign tersebut. Head to head.
“Orang ini kerjanya cepet nggak ya seperti Bu Aan yang akan resign itu?”
“Kira-kira dia bisa se ramah Bu Aan nggak?”
“Excellnya pinteran mana ya dengan Bu Aan”
Semua dibandingin. Kalau Bu Aan kebetulan biasa-biasa saja. Anda beruntung. Tetapi kalau Bu Aan adalah seorang yang “Star performer” aahhaaa … selamat saingan Anda berat!!!

Untuk yang nomor 2. Pengembangan Organisasi.

Ada dua kemungkinan:
a. Kita akan dibandingkan dengan karyawan dengan posisi sejenis yang sudah ada. “Di banding admin kita si Bubu, kandidat ini gimana ya?” dst dst
b. Jika ini organisasi baru, posisi baru. Maka Anda relatif belum punya pembanding. Anda selamat dari upaya dibanding-bandingkan dengan orang lain. Lawan Anda sekarang adalah “Sosok bayangan Ideal-Idaman” yang ada di dalam benak User/HR.

Untuk nomor 3. Management Trainee

Anda juga akan (relatif) mau tidak mau akan dibanding-bandingkan. Tapi kali ini dibandingkan dengan manager-manager yang sudah ada di organisasi tersebut. Bunyi pertanyaannya menjadi:
“Kira-kira dua tahun lagi … anak ini berpotensi sehebat Pak Carli, Area manager Tangerang itu nggak ya?”
“Anak ini bisa se-bijaksana Bu Dedeh nggak ya … lima tahun lagi”
“Saya lihat ada bibit-bibit bagus di anak ini. Saya seperti melihat Sales Manager kita, Pak Eman waktu muda dulu”

dan seterusnya … dan seterusnya …

So …
Pada hakikatnya ketika mengikuti proses seleksi …
Kita akan dibanding-bandingkan … entah itu dibandingkan dengan:

  • karyawan yang akan resign,
  • karyawan selevel yang sudah ada,
  • karyawan ideal bayangan user

atau

  • karyawan di posisi manajerial …

Jangan lupa … tentu saja kita juga akan dibanding-bandingkan dengan kandidat-kandidat saingan-saingan kiri kanan kita … sesama pencari kerja.
Hidup ini seleksi kawan …

Fastabiqul khairat … berlomba-lomba dalam kebaikan

Begitu kira-kira?

Bagaimana komentar Anda?

Selow … sehat raga … cerdas logika … waras jiwa.

Sebenarnya ada satu lagi sih alasan mengapa ada perusahaan yang agresif selalu buka lowongan?
Yaitu … ingin meningkatkan omzet penjualan!!!
(Nah … kalau yang ini … saya no comments)

Penulis : Nanang Hernanto > https://www.linkedin.com/in/nanang-hernanto/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


7 Alasan Krisis PR di Aksi Cepat Tanggap

7 alasan kenapa Crisis public relations yang terjadi pada ACT Foundation | Aksi Cepat Tanggap akan bergulir jauh lebih besar daripada saat ini.

1. Crisis conventional dimana pemicu awal berasal dari Media massa yang kemudian diamplifikasi lewat media sosial. Crisis semacam ini sudah jarang terjadi karena belakangan crisis justru dimulai di media sosial lalu diamplifikasi oleh media massa.

2. Crisis bukan disebabkan oleh oknum, tapi oleh kesadaran kolektif manajemen yayasan yang tidak memperhitungkan sensitivitas publik yang dituangkan dalam bentuk peraturan perusahaan.

3. Crisis ACT melebar kepada orang di luar yayasan mereka. Mulai dari tokoh agama sampai selebritas.

Jangan pernah berpikir crisis public relations itu cuma bikin pusing perusahaan/organisasi yang sedang dilanda.

4. Walau sudah akut sampai menghancurkan bukan cuma nama baik, tapi juga pimpinan tertinggi perusahaan, ACT malah berharap bisa membersihkan nama mereka lewat counter buzzerRP dengan tagar #KamiPercayaAct.

5. Terjadi snowball effect dari isu satu organisasi menjadi isu industri berupa distrust atau tidakpercayanya publik terhadap lembaga bantuan lainnya, termasuk Unicef.

Lembaga kemanusian/filantropi sejenis siap-siap kena goncangannya.

6. Sejarah menunjukkan Crisis PR yang tersangkut dengan permasalahan agama tidak pernah selesai dalam waktu cepat. Tengok kasus investasi ust. Yusuf Mansur dan first travel.

7. Dari isu yayasan ke industri, crisis ACT akan dibawa menjadi komoditas politik yang berlarut-larut.

Dan lagi-lagi, public relations harus jadi aksi “cuci piring” dari banyak hal salah yang terjadi pada sebuah perusahaan/organisasi.

Penulis : Bima Marzuki > https://www.linkedin.com/in/bima-marzuki/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Prinsip-prinsip Dalam Budaya Kerja Jepang (part 1)

Mayoritas pengalaman kerja saya yang dari industri otomotif dengan background budaya negara Jepang, baik di Toyota, Suzuki, Honda dan terakhir Daihatsu.

Setidaknya ada 4 prinsip budaya Jepang yang biasa Kita kenal dan familiar, yaitu :

  1. Kaizen
  2. Bushido
  3. Ganbatte
  4. Keishan
  5. Ikigai

Secara singkat bisa di explore sebagai berikut :

Kaizen

dalam bahasa Jepang berarti perbaikan cepat secara terus-menerus untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Bushido

sebuah kode etik kesatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang yang berasal dari nilai-nilai moral samurai, sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati.

Ganbatte

adalah sebuah ungkapan yang mengandung banyak makna bagi bangsa Jepang yang mengandung unsur motivasi dan semangat untuk terus berjuang dan pantang menyerah.

Keishan

adalah kreatif, inovatif dan produktif yang lewat prinsip ini, orang Jepang tidak takut untuk berkarya secara kreatif dan melakukan inovasi- inovasi yang berbeda.

Ikigai

adalah istilah dari bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan yang secara harfiah berasal dari kata “iki” yang berarti kehidupan dan “gai” yang berarti nilai, sehingga Ikigai dapat diartikan sebagai alasan kita hidup, menjalani hidup mulai bangun pagi.

Di next post saya akan coba utk detail membahas satu per satu.

Penulis : Prasetyo Adi nugroho > https://www.linkedin.com/in/prasetyo-adi-nugroho-spil/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Jenis-Jenis e-Commerce

Dalam beberapa peluang kerja yang ditawarkan di industri Sales dan Marketing sering Kita jumpai persyaratan spesifik seperti :

  1. Berpengalaman di industri B2B
  2. Mempunyai jaringan customer di B2C
  3. Familiar dengan proses penjualan B2G
  4. Paham proses penjualan di O2O
  5. Dan lain-lain

Berikut beberapa jenis E-Commerce yang saat ini bertransaksi di Indonesia dan berikut penjelasannya.

  1. C2C
  2. B2B
  3. B2C
  4. C2B
  5. B2A
  6. O2O
  7. B2G

Penjelasan :

C2C atau Customer to Customer

adalah model bisnis di mana konsumen dari sebuat marketplace menjual produknya langsung ke konsumen lainnya.

Contoh : Warung Kelontong, Jual Sayur

B2B atau Business to Business

adalah model bisnis di mana penjualan yang terjadi adalah antara pelaku bisnis (corporate) dengan pelaku bisnis lainnya (corporate).

Contoh : bizzy.co.id dan ralali.com

B2C atau Business to Customer

adalah model bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen perorangan atau group dan bukan dengan perusahaan atau bisnis lainnya.

Contoh : bhineka.com dan lazada.co.id

C2B atau Customer to Business

adalah model bisnis di mana konsumen akan menawarkan produk atau jasanya kepada perusahaan yang membutuhkannya.

Contoh : istockphoto.com

B2A atau Business to Administration

adalah model bisnis yang terjadi transaksi online antara perusahaan dengan layanan pemerintah selaku administrator publik.

Contoh : bpjsketenagakerjaan.go.id

O2O atau Online to Online

adalah model bisnis yang menarik konsumen online agar mau berbelanja online di toko fisik dengan perantara toko online dengan toko fisik.

Contoh : mataharimall.com

B2G atau Business to Government

adalah model bisnis yang menjual produk dan jasa oleh perorangan atau perusahaan kepada lembaga pemerintahan lewat platform yang sudah direlease oleh pemerintah secara resmi.

Contoh : lkpp.go.id

Semoga bermanfaat.

Catatan :
Materi ini saya ambil dari sumber account BelajarSkillBaru dari medsos IG

Penulis : Prasetyo Adi nugroho > https://www.linkedin.com/in/prasetyo-adi-nugroho-spil/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Prinsip-prinsip dalam Budaya Kerja Jepang (part 2)

Post ini adalah Part 2 dari tulisan sebelumnya yang mengulik prinsip-prinsip budaya kerja di Jepang yang dapat diimplementasikan di pekerjaan Kita.

Part 2 ini Saya akan menjelaskan 8 prinsip kerja lain yaitu :

  1. Seiri – Ringkas
  2. Seiton – Rapi
  3. Seiso – Resik
  4. Seiketsu – Rawat
  5. Shitsuke – Rajin
  6. Hokoku – Laporan
  7. Renraku – Informasi
  8. Sodan – Konsultasi

Fyi,

Untuk point 1 – 5 Kita lebih mengenal dengan istilah 5S atau di Indonesia familiar dengan sebutan 5R, sedang point 6 – 8 Kita biasa menyebut dgn istilah Horenso.

Penjelasan satu per satu secara sederhana adalah sebagai berikut :

Seiri atau Ringkas

adalah bagaimana membuang barang yang tidak diperlukan

Seiton atau Rapi

adalah membenahi dan men-standar-kan tempat penyimpan dan meletakkan barang atau peralatan pada tempatnya.

Seiso atau Resik

adalah bagaimana menjaga kebersihan tempat kerja (membersihkan tempat kerja agar bebas dari debu dan sampah)

Seiketsu atau Rawat

adalah bagaimana mempertahankan tempat kerja agar tetap Ringkas, bersih/Resik dan Rapi

Shitsuke atau Rajin

adalah bagaimana mendisiplin diri sendiri sebelum mendisiplinkan orang lain.

Hokoku atau Laporan

adalah ketika mulai mengerjakan tugas, penting untuk melaporkan kepada atasan secara berkala tentang status pekerjaan kamu.

Renraku atau Informasi

lebih ke arah informasi ke kolega atau sesama rekan kerja maka informasi ini disampaikan secara tidak terlalu formal.

Sodan atau Konsultasi

dilakukan untuk meminta nasihat ketika sedang terjebak dalam suatu masalah atau ingin meminta pendapat kedua tentang berbagai hal.

“Tapi satu hal bahwa di perusahaan Jepang, komunikasi adalah prioritas utama dan lebih dari apapun”.

Baik 5S aka 5R atau Horenso adalah filosofi dan cara bagi suatu organisasi dalam mengatur dan mengelola 3 hal yaitu :

  1. Ruang kerja
  2. Alur kerja
  3. Proses kerja

Bertujuan untuk efektif dan efesien dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat barang atau peralatan maupun waktu, sehingga result yang diharapkan sesuai target yang ditetapkan.

Penulis : Prasetyo Adi Nugroho > https://www.linkedin.com/in/prasetyo-adi-nugroho-spil/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Quality Control 7 Tools

Beberapa hari lalu saya memposting mengenai QC kan ? nah kali ini ada lanjutannya teman-teman. Kali ini Dimas akan Sharing sedikit tentang QC 7 Tools.

QC 7 Tools merupakan sebuah perlengkapan statistik yang dapat digunakan dalam proses pemecahan suaru masalah di pekerjaan dan mengusahakan perbaikan hasil dan proses kerja.

Apa saja sih Komponennya?

  1. Check sheet : merupakan tools yang berbentuk formulir tabel sebagai alat pengumpul data dan memerika kondisi.
  2. Pareto Diagram : Berupa grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian.
  3. Fishbone Diagram (Tulang Ikan) : Merupakan suatu diagram yang menggambarkan hubungan sebab akibat dengan prinsip 5 Why.
  4. Scatter Diagram : Merupakan sebuah bentuk penyajian visual dari data berpasangan yang menggambarkan korelasi antara dua variabel dari kelompok data dengan kelompok data berbeda.
  5. Graphic Diagram : Termasuk tools yang umum digunakan untuk memvisualisasikan data agar mudah dipahami, dapat berupa grafik garis, batang aatau lingkaran
  6. Control Chart: Merupakan sebuah grafik garis yang memperlihatkan apakah suatu proses masih dalam batas/ garis kendali atau tidak.
  7. Histogram : Merupakan grafik garis yang memperlihatkan apakah suatu proses masih dalam batas/ garis kendali atau tidak.

Nah itu sedikit tentang komponen apa saja yang umumnya digunakan dalam Memonitoring dan verifikasi kualitas suatu produk. Ada yang mau Sharing sering menggunakan tools yang mana?

Penulis : Dimas Ramadhan > https://www.linkedin.com/in/dimasfahmiramadhan/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


7 Data yang Tidak Boleh di Share di Media Sosial

Bismillah..

Beberapa data pribadi rentan sekali disalahgunakan oleh pihak lain untuk kepentingan pribadi mereka.. Hindari menyebar data pribadi kita tersebut, termasuk di WA ataupun di Linkedin ini.. Hindari share data data berikut, jika teman teman memposting CV di media sosial misal Linkedin ini, di blur saja data yang termasuk data pribadi..

Check this out

Ada 7 data pribadi yang menurut saya tidak boleh di sebarluaskan, yaitu:

1 Nomor identitas pribadi

Seperti NIK KTP, SIM, Nomor KK, NPWP, nomor paspor, nomor plat kendaraan, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor keanggotaan (rumah sakit, gymnasium) dan lain lain. Sebisa mungkin hindari selfie dengan dokumen tersebut.

2 Foto dokumen pribadi

Seperti foto KTP, SIM, paspor, akta kelahiran, ijazah, tiket perjalanan, buku tabungan, slip gaji, boarding pass, sertifikat tanah dan dokumen pribadi yang bersifat rahasia lainnya.

Jadi hindari nih share tiket pesawat atau kereta kalau mau travelling, ini bisa menjadi info mengenai keberadaanmu, dan bahwa kamu tidak dirumah.

3 Nama panggilan, nama masa kecil atau nama ibu kandung

Nama panggilan atau nama masa kecil berpotensi disalahgunakan. Termasuk nama ibu kandung yang biasanya digunakan untuk konfirmasi data oleh pihak bank.

Kemarin ada cerita bahwa salah satu akun teman diretas, karena tidak sengaja share nama masa kecil dimana nama masa kecil ini digunakan sebagai pengaman password lapis 2.

4 Tanda tangan.

Jika dishare di media social, mudah sekali tanda tangan kita untuk dipalsukan. Apalagi tanda tangan yang ada di KTP ya teman teman, bisa bisa digunakan untuk membobol rekening tabungan kita.

5 Alamat lengkap dan nomor kontak.

Termasuk juga alamat rumah, alamat sekolah anak, alamat email personal (bukan untuk tujuan bisnis), nomor ponsel pribadi atau nomer telpon rumah.

Saya masih melihat teman teman share CV di Li, dimana nomer HP dan alamat lengkap masih tertera. Saran saya di blur kan saja.. Sudah banyak cerita dari rekan rekan, dihubungi orang yang tidak bertanggung jawab, karena mendapat info nomer HP dari Li.. Hindari memberikan gratis informasi pribadi kita ini ya..

6 Informasi medis seperti riwayat penyakit, alergi dan foto rontgen.

Informasi ini bisa disalahgunakan untuk mengakses rekam medis kamu, ataupun data kamu digunakan untuk menjual produk kesehatan.

7 Geolocation atau lokasi kamu saat ini

Banyak orang menggunakan informasi posisi saat ini untuk tindak kejahatan, misal merampok rumah yang sedang ditinggal pergi oleh tuan rumah, dll

Nah lebih berhati hati ya rekans, semoga kita semua dilindungi oleh Alloh SWT.. Aammiin2 YRA

Free to share

Penulis : Anna Y. > https://www.linkedin.com/in/anna-y-6a73b8a6/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


3 Tips supaya Teliti dalam Bekerja

Seberapa penting ketelitian dalam bekerja?

Ketelitian secara harfiah memiliki makna keseksamaan dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan (manual book). Ketelitian seseorang dalam bekerja akan mempengaruhi kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Berbicara tentang kualitas produk biasanya berhubungan dengan customer satisfaction, yang juga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan. Semakin rendah tingkat kepercayaan customer, maka semakin terancam eksistensi perusahaan di masa depan.

Contoh kasus yang pernah saya temui: terdapat barang NG atau defect yang sampai ke vendor. Setelah ditelusuri akar permasalahannya memang pada saat proses produksi, bukan saat pengiriman atau kecelakaan. Tentu ini karena ketidaktelitian yang mempengaruhi kualitas barang.

Akibat yang ditimbulkan dari karyawan yang tidak teliti dalam bekerja cukup beragam. Mulai dari pengurangan jumlah permintaan, hingga customer atau vendor sampai melayangkan peringatan pemutusan hubungan kerja sama.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidak teliti dalam bekerja. Beberapa diantaranya :

  1. Waktu deadline yang mepet
  2. Menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu
  3. Kurangnya fasilitas penunjang
  4. Tidak fokus dalam bekerja
  5. Kurangnya pengetahuan

3 Tips Untuk Memastikan Ketelitian Dalam Bekerja :

1 Hindari Multitasking

Memang terdapat beberapa orang hebat yang dapat menyelesaikan tugas dalam satu waktu tanpa mengurangi kualitas pekerjaannya. Namun faktanya masih banyak juga orang – orang yang bekerja secara multitasking namun pekerjaannya tidak memenuhi standar. Maka yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan antara Real Self dan Ideal Self.

2 Prioritaskan Tugas Utama

Pekerjaan mana yang lebih mendesak untuk diselesaikan dan membutuhkan perhatian lebih. Upayakan mengerjakan satu tugas secara tepat waktu, sehingga tidak ada pekerjaan terbengkalai.

3 Ciptakan Situasi Tenang dan Tanpa Gangguan

Seringkali ketidaktelitian seseorang karena tergesa – gesa dan banyak gangguan dari luar. Sisihkan waktu untuk benar – benar fokus terhadap pekerjaan yang sedang diselesaikan adalah pilihan yang tepat.

Berdasarkan contoh kasus diatas, pentingnya ketelitian dalam bekerja sangat menentukan citra personal maupun perusahaan tempat kita bekerja.

Penulis : Ari Eko Susilo > https://www.linkedin.com/in/ariekosusilo/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Mendingan Pulang Saja

Pernah di awal tahun 2019 saya dipanggil interview oleh sebuah perusahaan. Karena ada posisi yang cukup bagus memimpin sebuah pabrik.
Recruiter-nya tertarik karena melihat profile saya di LinkedIn.

Si recruiter-nya sampaikan, interview jam 09.00 pagi ya Pak, kalau bisa 30 menit sudah sampai di tempat. Baik Bu, jawab saya.

Singkat cerita, sebelum jam 08.30 saya sudah di lokasi yang dijanjikan, di sebuah gedung megah, tower building milik perusahaan itu sendiri. Keren.. terucap dalam hati saya. Perjalanan cukup melelahkan, sekitar 2 jam dari rumah.

Setelah konfirmasi ke resepsionis, saya dipersilahkan duduk di ruang tunggu, pas di depan resepsionis, “Nanti akan dipanggil ya pak kalau HRD-nya sudah siap”. Baik Bu.. ucap saya.

Jam 09.00 sudah tiba, kok belum dipanggil. 30 menit setelah itu saya tanyakan kembali, “tunggu ya pak” katanya.

Jam 10.00 tiba… Hati sudah mulai berkecamuk, wah 1,5 jam saya duduk di sini tidak ada kepastian. Mendingan pulang saja, terus terang saya merasa tidak dihargai. Tapi batin saya berbisik, tunggulah 30 menit lagi, kalau tidak ada pulang saja. OK, gumam dalam hati.

Jam 10.15-an akhirnya HRD tiba, silahkan ke ruangan pak, maaf sudah menunggu. Langsung saja ya pak, silahkan kerjakan lembar psikotest-nya, saya akan kembali 30 menit lagi.

Terus terang pada saat itu, saya isi ngasal, dah gak semangat lagi, ya.. udalah yang penting beres cepat pulang. Setalah selesai, HRD itu tiba, oke pak, selanjutnya interview dengan user ya pak. Selang 5 menit datanglah seseorang ke ruangan, bawa CV saya, duduk buka-buka CV, tanya-tanya sambil mata dan tangannya sibuk buka HP, chating-chating. Sepanjang saya jelaskan untuk pertanyaannya, beliau nguap-nguap, dengan tanggapan alakadarnya.

Hanya 20 menitan interview itu, singkat, karena terus terang saya sudah gak antusias dengan semua yang terjadi. Setiap beliau tanya, ada tanggapan/pertanyaan? Saya bilang cukup Pak.

Dan saya berharap, jangan sampai berlanjut proses ini, sudah tidak sreg lagi.

===

Antara Perusahaan dan Pencari Kerja adalah 2 pihak yang saling membutuhkan. Jadi, harus saling menghargai satu sama lain.
Kasihan pencari kerja yang sudah berkorban; tenaga, uang, waktu, dll.

Gak sulit kok untuk MENGHARGAI atau MENGHORMATI. Cukup dengan tepat waktu, komunikasi dengan baik, senyuman yang tulus, fokus memperhatikan pada saat bicara, dll.

Ingin dihargai atau dihormati? Cobalah dengan menghargai dan menghormati orang lain terlebih dahulu.

Penulis : Agus Syarif M.SSi., LSSBB. > https://www.linkedin.com/in/agussyarifm/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


5 Kebiasaan Para Pemimpin Hebat

1 Mereka bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan Emotional Intelligence (EI)

Mari sejenak lupakan nilai IPK atau IQ seseorang – Yang jauh lebih penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin dibanding sebuah nilai IPK atau sekedar IQ adalah emotional intelligence (EI) yang bisa diartikan sebagai kemampuan mengolah perasaan sendiri and mengerti perasaan orang lain.

2 Mereka tak malu mengakui kesalahan

Salah satu sifat pemimpin hebat adalah mereka yang berlapang dada mengakui kesalahan, lalu mampu mengambil pelajaran serta dapat menganalisa penyebab mengapa kesalahan tsb bisa terjadi. Pada akhirnya semua itu dilakukan dengan tujuan agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi di masa depan.

3 Berkomunikasi secara efektif

Para karyawan biasanya mengandalkan pemimpin untuk bisa mengerti tanggung jawab serta tugas apa yang mesti dijalankan. Jika seorang pemimpin tak dapat berkomunikasi secara efektif, tentu performance karyawan akan ikut terpengaruh gara-gara tak menerima arahan yang jelas. Semua hal itu jika dibiarkan terus-menerus tentu dapat berdampak buruk bagi perusahaan.

4 Mereka mempunyai “jurus” tersendiri saat berada dalam keadaan under pressure

Tidak semua yang direncanakan berjalan dengan lancar, pasti akan ada saatnya terjadi yang namanya kesalahan baik itu bersifat minor atau major. Seorang pemimpin yang hebat tentu sudah memiliki “jurus” tersendiri jika harus dihadapkan pada situasi tersebut. “Jurus” masing-masing pemimpin pasti tak akan sama, namun hasil yang dihasilkan tetap sama: ketenangan mereka dalam menghadapi masalah akhirnya dapat membantu penyelesaian masalah.

5 Mereka banyak berencana (dengan matang)

Pemimpin hebat pasti sudah paham terkait pentingnya perencanaan dan tak akan mempertaruhkan karir mereka dengan mengabaikan perencanaan yang baik. Tentu bukan cuma membuat rencana tanpa eksekusi, justru para pemimpin hebat pasti akan merencanakan segala sesuatu secara matang sebelum akhirnya mengeksekusi rencana tersebut. Dengan perencanaan yang matang, tentu risiko kesalahan selama eksekusi berjalan dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Ada lagi yang mau menambahkan?

Penulis : Rafli Amanda > https://www.linkedin.com/in/rafliamanda/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”