5 Checklist untuk Resign

Ini checklist yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan resign dari perusahaan:

1 Apakah posisi yang ditawarkan lebih baik?

Ataupun ada kesempatan menguasai bidang atau jabatan baru (leadership role misalnya – sebelumnya individual contributor) yang lebih menantang?

Kalau posisi sama, buat apa? #personaldevelopment

2 Apakah gaji + benefit yang ditawarkan, seimbang dengan resiko yang harus saya tempuh?

Resikonya apa? Probation period, penyesuaian lagi dengan team dan atasan, adaptasi dengan product atau jasa, workflow, sistem dll, plus ada kemungkinan tidak lolos dalam 3 bulan.

Kalau tidak lolos = bisa-bisa jobless lagi – giliran mau cari kerja, di era pandemi begini, butuh waktu tentunya. Siapa bisa jamin akan langsung dapat kerja dalam 1-2 bulan?

3 Apakah saya yakin saya bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik secara skill, dan apakah KPI & ekspektasi terhadap role tersebut realistis?

Kalau nggak yakin, pikir ulang, apa bedanya dengan perusahaan sekarang dimana Anda sudah mendapatkan job security / sudah lolos probation?

4 Apakah perusahaan yang baru lebih baik dari perusahaan sekarang? Baik = stabil, kondisi keuangan lancar, bisnis dan industri sedang berkembang, product / jasa baik = tidak fluktuatif, target market stabil

Jangan sampai, sudah tahu-tahu pindah, malah perusahaannya tutup atau Anda dipecat gara-gara bisnis lagi down. Pahami produk/jasa yang dijual, dibutuhkan banyak orang atau sangat targeted market-nya? Semakin eksklusif = semakin kecil piramida customer-nya = jualan akan lebih sulit. Belum lagi kalo banyak kompetitor, perhatikan juga harga vs product, gampang jual atau susah jual. Jangan masuk jebakan Batman.

5 Apakah lingkungan kerjanya positif? TeamWork? Apakah banyak turn over rate? Bagaimana situasi kerja disana?

Coba cari tahu dari mantan karyawan, atau baca review perusahaan di Glassdoor, bisa juga lihat masa kerja dari karyawan-karyawan yang ada di perusahaan tersebut, berapa lama rata-rata mereka sudah bekerja disana? Kalau rata-rata karyawan baru padahal perusahaannya sudah lama berdiri, atau malah perusahaan “tua” – bisa jadi environment-nya kurang harmonis?

Kesimpulannya:

Kerja = Sama kayak punya pacar, pasti godaan banyak…
Nah kalo hanya gara-gara ada yang cakep dan keren, kemudian pacarnya ditinggal, ternyata kemudian kecewa gara-gara gebetan baru galak banget emak-bapaknya, belum lagi ternyata si pacar baru nyebelin amit-amit. (Aduh!) Trus, mau balikan ke pacar lama? Yah, dianya beum tentu mau #thankyounext

So, jangan cuma karena gaji doang, di iming-iming benefit yang seolah keren, trus kita jadi keblinger & melupakan potensi-potensi lainnya yang bisa kita raih di perusahaan yang sekarang kalau kita fokus sedikit lagi.

Kalau memutuskan untuk meninggalkan apa yang kita miliki untuk sesuatu yang (kayaknya) lebih ‘keren’ —->> tapi menyesal dalam waktu 3-4 bulan kedepannya, tetep aja rugi kan?

Pilihan di tangan Anda.

Choose well dan semoga pilihan tersebut adalah yang terbaik buat masa depan Anda.

SEMANGKAAA!

Penulis : Patricia Setyadjie > https://www.linkedin.com/company/patriciasetyadjie/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”