Contoh Fixed Mindset

Semalam ada tulisan di LinkedIn yang mengingatkan saya pada percakapan dengan seorang fresh graduates yang meminta advice terkait job hunting melalui TikTok platform.

Awalnya saya menyarankan untuk kerja magang dulu supaya lebih gampang dapat permanent job. Dia lalu menjawab, “Tapi masalahnya di kota saya jarang ada posisi magang.”

Saya jawab lagi, “Coba di kota lain. Atau cari yang remote.” Dia kembali menjawab, “Tapi masalahnya magang di hospitality juga butuh pengalaman kerja.”

Saya mulai bingung sampai di situ. Saya baru dengar ada internship program yang butuh pengalaman kerja. Kalaupun benar ada harusnya sih nggak sebegitu banyaknya ya.

Tapi saya tetap mencoba lagi, “Coba bangun network dengan orang-orang di industri hospitality. Adik ipar saya lulusan SMA dengan pengalaman dagang online di GoFood baru saja dapat kerja jadi cook trainee di restaurant chain punya salah satu famous chef setelah ikut kursus di tempat chef itu. Atau bisa juga connect lagi dengan kating atau dosen.” Dia jawab lagi, “Saya kepikiran mau nongkrong di cafe buat networking tapi nggak punya uang.”

Dia juga cerita panjang-lebar betapa dia sudah menganggur berbulan-bulan sampai ditegur oleh orang tuanya karena kelamaan menganggur. Akhirnya saya sadar sejak awal dia tidak betulan minta advice. Dia hanya ingin curhat sambil minta pembenaran bahwa memang cari kerja sedang susah-susahnya. Dia tidak sedang berusaha mencari solusi atas masalahnya dan dia malah sibuk mencari masalah atas solusi yang ada.

Saya pun berhenti membalasnya karena toh itu cuma wasting times. Dari jawabannya saja sudah kelihatan kemungkinan besar dia bahkan belum mencoba tips yang saya berikan. If she thinks she knows better, then so be it.

Penulis : Riffa Sancati > https://www.linkedin.com/in/riffa-sancati-60527b9a/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”