Baca twit ini, jadi ingat pengalaman sendiri ketika mau rekrut Karyawan.
Skill yg dibutuhkan calon karyawan seringkali tidak sesuai dgn pekerjaan yg ada. Ada gap yg nyata. Akhirnya kita sebagai end user harus memberikan training lagi, benar-benar buang waktu, tenaga dan dana.
Jadi, yg diajarin di kampus itu apa? Hanya teori-teori klasik yg tidak sesuai tuntutan zaman.
.
Beberapa minggu yg lalu, Saya diminta jadi dosen di salah satu Perguruan Tinggi Negri, diminta mengajar mata kuliah Operasional Bank.
Sewaktu Saya mintakan syllabus dan buku panduan yg digunakan oleh para mahasiswa, Saya kaget.
Materi yg mau dijabarkan sangat out of date. Mundur 20 thn dari system perbankan sekarang, yg Saya sendiripun tidak pernah mengalaminya.
Jangan harap disuruh ngajarin ttg Fintech dan Digital Banking!
Ketika saya usulkan perbaikan syllabus, malah dibilangi, “Nanti prakeknya susah. Kita tidak punya systemnya di sini.”
Oalah… wajarlah karyawan yg baru direkrut itu selalu bikin naik darah dan di-bully.
.
Belum lagi jika mereka tidak melihat kapasitas dirinya, tapi mintanya gaji yg besar.
.
“Nganggurlah kaw situ”, kata orang Medan.
Post by Eri Rahman > https://www.facebook.com/BangEriRahman
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”