Third Party Logistics provider adalah perusahaan yang memberikan jasa service logistik kepada customernya.
Customer mereka umumnya adalah perusahaan yang meng-outsource sebagian atau seluruh kegiatan logistik kepada si Third Party Logistics tadi.
Bisa kegiatan warehousing, transport, distribusi, pengurusan exim, shipping dll.
Jadi siapapun yang menjual jasa logistik kepada perusahaan lain, layak disebut 3PL dong?
Lalu kenapa ada sebutan 2PL, 3PL dan 4PL yang lazim kita dengar di dunia Logistics?
Apa bedanya?
Wait, ada mispersepsi yang harus kita luruskan dulu soal singkatan 3PL.
3PL itu tidak benar merujuk kepada singkatan dari Third Party Logistics.
Harusnya 3rdPL kali ya supaya tidak rancu.
Jadi 3PL ini adalah salah satu tingkatan (layer) dari 3rdPL itu sendiri, yang mengandung beberapa tingkat/layer:
1PL, 2PL, 3PL, 4PL dan 5PL.
Ini bukan pelajaran berhitung ya, ini serius dan saya tidak main2.
Memang ada sampai 5PL.
Bahas satu-satu yuk:
1PL
Adalah level 3rdPL yang paling simple. Biasanya hanya provide 1 atau 2 macam services dengan coverage area yang terbatas.
Contoh:
Pemilik dan pengelola trucking yang menyediakan jasanya hanya di daerah tertentu.
Sounds familiar ya?
Ada transporter yang kuat di Sumatera, ada yang hanya bisa Jawa Bali, ada yang fokus Indonesia Timur dan ada yang hanya menyediakan service antarpulau (laut).
Yes, they all falls into this layer (1PL).
2PL
Adalah 1PL dengan skala nasional.
Simplenya gitu.
Dia menyediakan jasa warehousing dan/atau transportasi kepada customer dengan kontrak jangka tertentu.
3PL
3PL ditandai dengan terintegrasinya system dengan customers-nya.
Dia menyediakan WMS dan/atau TMS yang ter-interface dengan ERP-nya si customer.
Ditandai pula dengan penyediaan service logistik non-regular yang biasa disebut Value Added Services (VAS).
4PL
Sebuah 4PL adalah non-assets logistics provider. Namun ia mengerjakan keseluruhan proses logistik customersnya, dengan tujuan efisiensi.
Tugasnya menyeleksi 3PL dan mempekerjakan mereka untuk memenuhi kebutuhan customer.
Ini tentu ditunjang dengan IT infrastruktur yang mumpuni, yang terintegrasi dengan customer.
Idealnya, customer tidak lagi dipusingkan dengan urusan logistik.
Ritase.com, Logisly, Kargo Technologies, Waresix, adalah nama-nama 4PL wannabe.
Kenapa saya sebut “wannabe”, karena saat ini, mereka masih setengah-setengah 3PL.
5PL
Apa pula ini?
Ini udah beyond Logistics, tapi mencakup Supply Chain secara lebih luas. Bisa dikatakan bertindak sebagai konsultan.
Misalnya, selain menyediakan jasa logistik, sebuah 5PL juga melakukan project improvements, atau memberi advice terhadap layout pabrik, atau cara kerja di pabrik.
Ada pula 3PL yg juga bertindak sebagai Buyer (+payment) untuk customernya.
Mereka itu layak disebut 5PL.
Itulah Third-Party Logistics dengan segala complexity-nya.
Mau PL yang manapun, paling penting adalah service terbaik, cost competitive dan sesuai kebutuhan user-nya.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”