Saya tergelitik dengan sebuah tulisan yang mengatakan seorang leader tidak boleh terlihat bodoh.
Argumennya, leader itu harus:
- Mendapatkan trust
- Menjadi contoh teamnya
- Harus selalu bisa solve problem
- Kucing tidak pantas memimpin Singa, dan
- Leader yang terlihat bodoh tidak bisa membentuk team yg baik.
Kalau saya?
Jangan TAKUT terlihat bodoh. Masih mending terlihat bodoh daripada sok tau. Orang bodoh tidak dibenci, orang sok tau, iya.
Dan kalau argumen-argumen tersebut benar, maka saya tidak pernah punya team yang baik, saling support, having trust, solid dan later on became friends.
Karena di setiap team yang saya pimpin, muda maupun senior, pasti pernah ada moment saya menunjukkan kebodohan. Di saat itu lah saya bisa belajar banyak dari mereka.
Di saat yang lain, mereka juga boleh menunjukkan kebodohannya kepada saya. Di sanalah mereka juga dapat banyak pelajaran.
Natural leader tidak perlu takut terlihat bodoh once in a while. Dan itu menunjukkan sisi manusiawi seorang leader.
I’m not always know better than my team. And my team, on the other hand, not always know less than me.
Disitulah team saling mengisi yang akhirnya membentuk sebuah team yg solid. Saling respect.
Saya tidak mau gain respect dari selalu terlihat maha tau, dan solve all the problems, simply because I can’t solved all by my own. Ada rasa saling memerlukan dan saling mengisi yg build the best team.
Itulah yang saya contohkan buat team.
Kadang saya singa, kadang saya kucing, but most of the time: saya manusia biasa. And I want my team, someday when they become a leader, juga act demikian.
Kesahajaan itu yang membuat seorang leader bisa menjadi friends. Sometimes no boundaries.
Apakah saya kehilangan kepercayaan karena being myself? Sejauh ingatan saya, belum pernah, dan semoga tidak akan pernah.
Dan tau gak apa yang lebih parah dari atasan yg takut terlihat BODOH?
Adalah atasan yg memBODOHi bawahannya hanya agar ia tidak terlihat BODOH.
Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”