Sukses sebagai pegawai atau merdeka sebagai pengusaha?

Sekitar 300 tahun sebelum Masehi, Pingala di India menulis Chanda Sutra. Sebuah literatur bergaya Sutra yang terdiri dari 8 bab. Literatur yang cukup singkat ini adalah awal dan dasar dari teori kode “binary” yaitu 1 dan 0, yang sekarang menjadi bahasa universal komputer.

Lalu tokoh matematika dan filsuf Inggris Eugene Paul Curtis di abad ke 17, berusaha menterjemahkan logika kedalam bilangan matematika. Sayang, pemikirannya diacuhkan banyak orang. Lalu Curtis menggunakan literatur Tiongkok kuno yaitu I Ching, buku tentang perubahan yang juga menggunakan kode “binary”.

Baik teori Pingala dan I Ching akhirnya menguatkan teori Curtis bahwa kehidupan kita dapat disederhanakan lewat hal yang sama. Hidup adalah sama dengan kode “binary”. Hanya saja Curtis belum menemukan sistem yang ia cari.

Barulah pada tahun 1847, ahli matematika dan filsuf George Boole, berhasil meneruskan pemikiran Curtis menjadi teori yang dikenal dengan Aljabar Boole. Yang kemudian diterapkan ke dalam sirkuit listrik elektronik dengan pendekatan “on” dan “off” yang sangat sederhana.

Claude Shannon pada tahun 1937, menggunakan teori kode “binary” menjadi penerapan aplikasi yang menguntungkan di elektronik dan komputer. Semenjak itu dunia berubah total. Dan hidup kita, percaya atau tidak, sangat bergantung pada kode “binary” itu.

Teman saya, seorang guru matematika, mengambil sikap bijaksana. Dan ia memiliki sebuah pemikiran sederhana. Bahwa hidup ini murni 100% pilihan. Seperti juga konsep “on” dan “off”.

Rahasianya, ketika anda memilih satu pilihan tertentu, tinggal bagaimana meningkatkan peluang keberhasilan bahwa pilihan kita itu menjadi yang terbaik dan menguntungkan.

Bayangkan anda di sebuah kamar. Bilamana anda memilih menyalakan lampu – katakan saja bahwa pilihan anda itu adalah “on”, maka bagaimana memanfaatkan ruangan yang terang benderang dengan cahaya lampu. Misalnya saja dengan belajar – membaca atau menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Sebaliknya kalau anda memilih mematikan lampu – atau “off”. Ruangan kamar akan gelap gulita, maka tantangan berikutnya adalah bagaimana anda memanfaatkan situasi yang gelap gulita. Katakan saja – anda memanfaatkan ruangan yang gelap tersebut untuk meditasi, istirahat, merenung atau juga untuk tidur.

Dengan memahami konsep ini, maka tidak ada satu pun pilihan hidup yang buruk. Semuanya baik. Semuanya sempurna. Asalkan anda menjalani pilihan anda dengan konsisten. Dan membuat pilihan anda tersebut menjadi sebuah keberuntungan hidup. Menjadikan pilihan anda yang terbaik buat anda. Itu kunci rahasianya.

Jadi jangan terpengaruh dengan ajakan, seruan dan motivasi dari orang lain yang mengatakan bahwa anda harus begini, dan anda harus begitu. Mpu Peniti, mentor spiritual saya, bertutur bahwa seringkali seseorang gagal melakukan sesuatu karena semata-mata itu bukan pilihan-nya. Tetapi pilihan dan ajakan orang lain.

Mas Teguh, teman saya dari Surabaya, awal mula selalu gagal dalam melakukan apa saja. Teguh meniti karir mulanya sebagai seorang pegawai negeri. Merasa hidupnya hanya menjadi olok-olok, ketika berumur 36 tahun ia sengaja menghadiri sebuah seminar motivasi. Dan dalam seminar itu ia terinspirasi menjadi seorang entrepreneur. Lalu ia berhenti menjadi pegawai negeri dan mulai-lah ia mengarungi badai kehidupan sebagai seorang pengusaha.

Mulai dari agen MLM, asuransi, penjual burger, hingga broker saham dan sejumlah bidang usaha lainnya. Teguh merasa tetap di garis semula. Ia tidak mengalami kemajuan. Malah hampir bercerai dengan istrinya, karena dalam 10 tahun terakhir ia hanya menghabiskan uang saja.

Untunglah istrinya penyabar, dan mertua-nya sangat mendukung setiap usahanya. Dengan penuh rasa penyesalan ia bertemu dengan saya. Mengaku bahwa 10 tahun hidupnya sia-sia dan penuh sengsara. Padahal ia selalu penuh motivasi dan terus mencoba. Ia tidak pernah putus asa. Ia selalu penuh semangat. Tetapi ia merasa sangat jauh dari cita-citanya.

Dengan penuh rasa kasihan, saya mengajak ia bertemu dengan Mpu Peniti, mentor spiritual saya. Dia bercerita panjang lebar. Dan Mpu Peniti, menyimaknya dengan sangat seksama. Lalu di akhir cerita, dengan suara perlahan, Mpu Peniti, bertanya apa cita-cita-nya yang sesungguhnya?

Teguh terhenyak sesaat. Ia ragu. Sekian menit kemudian ia menjawab dengan penuh keraguan : “Yah, sama seperti teman-teman yang lain. Sukses dan banyak uang”.

Mpu Peniti lalu tersenyum, “Bilamana Mas Teguh ragu dan tidak yakin dengan tujuan dan cita-cita hidup yang sesungguhnya. Bagaimana Allah bisa membantu untuk memberikan apa yang Mas Teguh inginkan?” .

Teguh termangu. Ia pulang mirip serdadu kalah. Seminggu kemudian ia mengirim SMS, nadanya gembira. “Mas, aku tau apa yang harus aku pilih sekarang”.

Itu SMS Teguh setahun yang lalu. Lalu kemarin ada SMS dari Teguh. Ia mengajak saya melihat bengkelnya. Sejak SMA Teguh sudah pandai mengutak-atik mesin motor. Ia tahu merawat mesin. Dan mahir mereparasi serta merenovasi motor tua.

Sehabis pertemuan dengan Mpu Peniti, ia merenung dan nuraninya berbisik untuk memanfaatkan hobinya. Maka ia lalu membuka bengkel mobil. Sekalian usaha jual beli mobil bekas. Usahanya berhasil dengan baik.

Teguh kini sangat berbahagia. Ia mengaku telah memilih dengan tepat. Disamping ia menikmati hidupnya, penghasilan-nya juga sangat bagus. Keluarganya juga ikut senang. Istrinya mengaku ikut berbahagia.

Jadi kalau anda ingin berbahagia seperti mas Teguh, belajarlah memilih dengan teliti. Jangan mudah percaya dengan omongan dan ajakan orang lain, bahwa pilihan ini atau pilihan itu yang terbaik. 100% bohong. Tidak ada pilihan yang terbaik untuk semua orang. Yang ada, hanyalah pilihan terbaik untuk satu orang.

Jangan iri dan cemburu, apabila anda melihat seseorang sukses menjadi seseorang. Atau seseorang berhasil kaya raya menjadi seseorang. Pilihlah yang terbaik untuk anda. Jalani dengan tekun. Penuh percaya diri. Maka anda akan sukses dan atau kaya raya sekaligus. Dan akhirnya anda akan hidup sangat berbahagia.

Pegawai atau Pengusaha?

Lalu mana yang harus kita pilih? Menjadi Pegawai seumur hidup? Atau menjadi Pengusaha? Lagi-lagi jawaban-nya tergantung pilihan anda. Menjadi seorang pegawai barangkali resikonya lebih kecil. Tetapi perjuangan dan upayanya jauh lebih besar.

Gaji pegawai menengah dan atas dari perusahaan terkenal sangat memungkinkan diatas 50 juta sebulan bahkan ratusan juta. Bilamana anda sukses meniti karir menjadi direktur dan presiden direktur sebuah perusahaan papan atas, gaji-nya juga bisa milyaran sebulan.

Menjadi pegawai bukan pilihan jelek. Pilihan yang sangat bagus. Cuma, anda harus sadar bahwa hanya ada beberapa direktur, dan hanya ada satu presiden direktur. Anda juga harus sadar bahwa semakin tua usia anda semakin besar pula resiko anda.

Seseorang yang dipecat perusahaan-nya ketika berumur diatas 40 tahun, akan sangat susah mencari pekerjaan setara, dengan gaji setara pula.

Itu sebabnya jangan asal jadi pegawai. Anda perlu taktik dan strategi untuk mendaki keatas. Itu bilamana anda sudah mantap ingin jadi pegawai seumur hidup.

Menjadi pengusaha, juga bukanlah pilihan lebih baik dari pilihan menjadi pegawai. Memang ada plus dan minusnya. Pertama resikonya lebih besar. Karena 100% anda yang menentukan. Modal dan jenis usaha, semuanya anda yang melakukan. Resiko rugi dan bangkrut selalu ada.

Karena resikonya barangkali lebih besar, maka hasilnya juga lebih besar. Kalau jadi pegawai penghasilan anda ditentukan oleh gaji, dan kenaikan gaji peluangnya sangat terbatas. Maka kalau jadi pengusaha, berapa yang anda dapat, ditentukan 100% oleh ketekunan anda. Dan anda punya peluang melipat gandakan bisnis anda kapan saja, dan sebesar apa-pun.

Peluangnya sangat terbuka lebar. Hari ini anda untung cuma 10 juta, tahun depan bisa untung satu milyar. Bisa saja. Dan mungkin saja.

Jadi pegawai, anda harus disiplin, kerja jam 09.00 pagi pulang jam 17.00 sore. Bilamana jadi pengusaha, anda bebas 100%, bisa masuk kantor kapan saja. Pulang kapan saja. Atau juga tidak masuk sama sekali.

Saya sendiri memilih menjadi pengusaha sejak tahun 1990. Semata lebih cocok dengan adrenalin saya. Tidak mudah. Awalnya sangat sulit dan penuh perjuangan. Tetapi karena ini pilihan hidup saya, maka saya membulatkan tekad.

Rahasianya sederhana, selalu mengambil sikap positif. Tekun dan sabar. Yang terakhir, melakukannya dengan penuh semangat dan kegigihan. Hasilnya sangat membahagiakan saya.

Saya pikir bahagia adalah pilihan setiap orang. Apakah anda pegawai atau pengusaha anda berhak bahagia. Barangkali, inilah akhir dan cita-cita kita semua!


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”