3 Strategi Menghadapi Orang Lama

Sering ada loker yang mensyaratkan pengalaman minimal 1 tahun memimpin sebuah team kecil dan FG are encouraged to apply. Artinya recruiter di loker tersebut membuka kesempatan bagi FG yang punya pengalaman leadership di kegiatan magang, kerja praktek, ekskul, dan lainnya.

Nah, untuk posisi semacam itu biasanya team yang sudah ada terdiri dari beberapa orang lama yang —hanya saja tidak punya potensi leadership untuk dipromosikan, mereka hanya menguasai di day to day job mereka saja.

Dalam banyak situasi si orang lama itu yang justru enggan dipromosikan karena sudah nyaman di posisi mereka, termasuk beberapa benefit berupa uang lembur dan insentif tertentu yang hilang jika mereka promosi naik level.

Kalau kamu sebagai FG apply ke loker ini dan lolos ke tahap interview, hampir pasti kamu akan ditanya pertanyaan ini:

“Apa strategi kamu menghadapi bawahan yang usianya lebih tua dan pengalamannya lebih banyak daripadamu?”

Bahkan saya selalu menanyakan itu kepada setiap kandidat apakah ia diproyeksikan untuk mempunyai anak buah ataupun tidak.

Bagaimana menjawab pertanyaan itu?

Pastinya beragam cara orang menjawabnya, tapi dalam catatan saya ada 3 strategi penting buat kamu menghadapi orang lama yang jadi bawahanmu itu.

1 Kenali.

Saya akan mengenali bawahan saya itu secara lebih dekat. Sifatnya, kebiasaannya, gaya bahasanya, latar belakang pendidikannya, lama masa kerja dan perjalanan karirnya, dan lain-lain. Saya dekati secara personal semisal mengobrol one on one dengan tidak menerobos batasan atasan bawahan. Saya memerlukan bantuan atasan saya dan juga HRD untuk beberapa informasi tadi.

2 Minta dukungan.

Saya akan menceritakan latar belakang pengalaman saya, strength saya di bidang ini, target dan keseriusan saya di departemen ini dan saya akan sampaikan bahwa itu semua tidak mungkin dicapai tanpa sokongan dari mereka yang sudah lebih berpengalaman.

3 Fasilitasi dan perbaiki.

Saya akan menjauhi sikap arogan, sok kuasa, dan sok tahu, tetapi lebih memfasilitasi mereka untuk mempertahankan yang sudah baik dan mereka nyaman, sambil kemudian memperbaiki yang masih belum baik dari sisi KPI perusahaan dan pengalaman serta pengetahuan yang saya punya.

Begitu kurang lebihnya. Semoga bisa segera dipraktekkan di wawancara dan di dunia kerja nyata ya.

Penulis : Rangga Primanto > https://www.linkedin.com/in/ranggaprimanto


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”