Sebagai praktisi maintenance, istilah GENUINE dan AFTERMARKET dalam spare part sudah tak asing. Tidak selamanya part genuine itu baik, sebaliknya aftermarket juga tidak selalu buruk.
Berikut beberapa pertimbangan memilih part genuine atau aftermarket :
1 Quality
Part genuine sudah dijamin kualitasnya oleh manufaktur. Sedangkan kualitas aftermarket tidak ada yg menjamin. Namun development part aftermarket yang baik, bisa menutupi kekurangan part genuine bahkan melampaui kualitasnya.
2 Cost
Pastinya harga parts genuine jauh lebih mahal dari pada aftermarket. Part aftermarket bisa jadi opsi dalam reduce cost. Yang perlu diperhatikan adalah pilihlah part yang cost/hour paling rendah. Jangan sampai harga murah namun lifetime rendah, part akan sering replace sehingga bisa jadi cost lebih banyak.
3 Availability
Part genuine non consumable biasanya tidak tersedia dalam jumlah yg banyak di warehouse. Saat ada breakdown yang membutuhkan part namun tidak tersedia dan unit harus ready secepatnya, maka part aftermarket bisa dipakai agar unit ready sambil menunggu part genuine datang.
4 Warranty Policy
Beberapa manufaktur mensyaratkan penggunaan part genuine saat masih dalam masa warranty. Jika warranty sudah terlewati bisa beralih ke part aftermarket.
Apakah ada pertimbangan lain untuk memilih part Genuine atau Aftermarket ? Monggo bisa disharing
Penulis : Alief Jaisyul Usrah > https://www.linkedin.com/in/alief-jaisyul-usrah/
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”