Ilmu Cocoklogi dalam Melamar Kerja

Saat melihat iklan-iklan lowongan di Job Portal :

“Kayaknya saya cocok deh kerja sebagai Analist” , kata seorang Finance Officer.
“Kayaknya saya bakal enjoy nih kerja sbg PR” , kata seorang Growth Marketer.
“Design mungkin adalah passion saya” , kata seorang Business Process Analyst.

Udah ada sertifikasi?
Sudah pernah belajar ilmunya?
Tau nggak KPI yang Anda lamar kayak gimana?
Day to day activity kerjaan tersebut akan seperti bagaimana?

Dulu saya juga banyak pakai ilmu cocoklogi dalam melamar, tapi ternyata gak ada hasilnya.

Jaman masih muda(an), keinginan buat bergabung di top 5 perusahaan besar di Industry tertentu, juga kandas, karena saya mau nyocok-nyocokin ala saya, secara egois, satu sisi, tanpa melihat apakah mereka mau sama saya?

Jelas-jelas gak ada pengalaman leadership, tapi ngelamar-nya posisi manager dan direktur. Saat ditanya apa usaha untuk dapat pengalaman leadership = none (ya ini, melamar).

Jawaban semacam “Saya mau belajar something new“. Hiring manager atau rekruter yang dengar jawaban seperti ini bisa membatin…. “Perusahaan ini bukan tempat coba-coba loh” daripada Anda coba-coba disini mending Anda fokus ke what you’re good at dan kami akan pilih kandidat yang memang sudah piawai disana jadi kami juga tidak coba-coba dengan kandidat”.

Yang melamar karena “saya ingin ketemu banyak orang” itu adalah jawaban klise dan retorik. Kalau mau ketemu banyak orang, tinggal ke mall terdekat aja, pasti ketemu. Nggak perlu melamar ke perusahaan. Nggak usah jauh-jauh, keluar rumah juga akan ketemu banyak orang kok. Jawaban-jawaban ini perlu dihindari.

Make sure you know the WHY behind kenapa Anda melamar ke suatu posisi, ke suatu company. Jadi saat ditanya “kenapa Anda mau melamar disini?” Anda bisa mengkaitkan jawaban tersebut dengan pengalaman, skill, passion, ambisi, dan expertise.

Penulis : Patricia Setyadjie > https://www.linkedin.com/company/patriciasetyadjie/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”