Jangan Diambil Hati

Sering banget kan lagi mumet curhat pekerjaan lalu dikasih nasehat begitu.

Saya pun sering ngasih nasehat begitu.
Eh, suatu saat ditanya balik, “Gimana mau nggak diambil hati, kalo sudah toxic begini, nggak sehat dst…”

Saya terdiam sejenak.

“Pak AJ emang gak pernah masukin ke hati kalo udah digituin?“

Saya lalu merefleksi 20+ tahun pengalaman saya bekerja.
Rasanya sudah bertahun-tahun belakangan ini saya gak pernah masukin hati kalau soal pekerjaan.

Itu kenapa saya selalu stay calm (and stay young)

Gimana sih caranya?

SIMPLE, hanya 2 hal:

  1. Anggap bekerja itu seperti sedang bermain game
  2. Beri jarak antara dirimu dan pekerjaanmu.

Tambah bingung? Jangan. Simple kok.
Saya jelasin:

  1. Anggap seperti bermain game

Main game, level kesulitannya makin tinggi makin seru kan? Kalau gagal lewat suatu level, game over, gak apa-apa kan? Game-nya mati, kamu tetap hidup, untuk mengulang kembali.
Makin sering mengulang, kamu jadi makin mahir.

Nah, itulah pekerjaan. You have to have fun doing it. Gak usah bersusah hati kalau masih butuh pekerjaan itu. Enjoy it!

Kalau sampai kamu nggak sanggup lagi bermain game yang sama, kamu bisa mencoba mencari game lainnya, yang sesuai level kemahiran kamu.

  1. Jaga Jarak dengan pekerjaan

Apa berarti tidak berikan 100%? Tidak!
Tetap berikan 100% pencapaian terbaik buat perusahaan, buat pekerjaan.

Hanya saja, perlu ada jarak secukupnya antara kamu dan pekerjaan, jangan sampai tenggelam di dalamnya.

Jangan sampai pekerjaan nempel terus di pikiranmu, sampai tak ada tempat buat orang-orang terdekatmu.

Ayah, ibu, anak, keluarga, itu adalah obatmu dari stress pekerjaan.
Jangan malah abaikan mereka demi pekerjaan.
Dan jangan pernah lupa bahwa merekalah alasan kamu bekerja!

So, lain kali ada permasalahan yang pelik dan berat, ada kolega atau atasan toxic, kamu sudah mulai nggak sanggup dan mulai dimasukin ke hati…
Ingat saja 2 pesan sederhana ini.

Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”