Stop Jadi Pembawa Toxic

Seorang teman baru saja bercerita: Sehabis meeting dengan seorang direktur baru, 3 orang teamnya langsung mengajukan resign tanpa tendeng aling aling.
Temanpun sempat kepikiran juga untuk quit, karena sudah tidak tahan.

Apa yang dilakukan sang direktur baru sampai sedemikian menjengkelkan? Sampai-sampai, di tengah badai pandemi seperti sekarang ini, kok ada yang lebih rela menjadi pengangguran daripada bekerja dengan beliau?

Ini analisa sederhana saya dari situasi di atas:

Setiap berpindah perusahaan, seorang Leader dihadapkan pada 2 pilihan.

Rock the boat or Tame the storm?
Bak seorang nahkoda baru, ia mau menjadi pengguncang kapal, atau jadi penjinak badai?

Yang pertama akan dengan cepat meraih perhatian para petinggi.
Bahwa kita leader yang tidak peduli popularitas, keras terhadap bawahan dan membawa ‘suasana’ baru.
Petinggi suka dengan leader type ini.
Maka leader type ini pun makin menjadi penjilat.
Type Rock the Boat biasanya cepat akrab dengan bos-bos dan kariernya moncer, tapi teamnya tertindas.

Type penjinak badai tidak banyak disukai Leader karbitan, karena prosesnya lama, populer di bawah tapi kurang ‘bersinar’ ke atas.
Banyak bergaul dengan team, memahami situasi, tidak judgemental, lebih banyak mendengarkan di awal.
Tidak asal “Pokoknya…”

Sehingga terkesan lamban, cari populer dan ‘lembek’ kepada bawahan.
Tapi type seperti ini, secara jangka panjang, membawa hasil baik kepada perusahaan.
Suasana bekerja pun jauh dari toxic.

Seringkali type Rock the Boat melakukan itu untuk menutupi kelemahan atau kurangnya kapabilitas, sehingga kerap ambil keputusan tanpa berdiskusi, dan tidak mau (atau tepatnya, takut) di-challenge.

Saya sudah banyak melihat tipe-tipe Leader Rock the Boat ini dan damage/toxic yang bisa ditimbulkan.
Dan saya simply memilih menjadi sebaliknya.

Gimana, ada pengalaman apa sama leader pembawa toxic gini?

Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”