Jadilah orang yang memperbaiki keadaan dan bukan sekadar mengeluhkan keadaan.
Ceritanya ada sepasang suami istri membuka restoran cepat saji yang ternyata sepi pengunjung di hari ke dua. Saat si suami sibuk memikirkan strategi untuk menaikkan sales, si istri terus saja berkata, “Bagaimana jika restoran ini bangkrut?”
Saat si suami sibuk membicarakan menu baru yang lebih autentik dengan ibu mertuanya, si istri kembali mengeluh, “Bagaimana nasib keluarga kita? Kita harus tinggal di mana?”
Akhirnya si suami berhasil menemukan menu baru tanpa bantuan istrinya sama sekali.
Fenomena ini juga sering terjadi dalam dunia kerja sehari-hari. Di saat ada orang yang sibuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi perusahaan, selalu ada saja orang-orang lain yang malah sibuk mengeluh, bergosip, dan membesar-besarkan masalah tanpa berusaha mencari solusi sama sekali. Mereka bukan hanya menciptakan kepanikkan tapi juga menjadi momok untuk rekan-rekan yang sedang berusaha memperbaiki keadaan.
Semua orang bisa mengeluhkan keadaan, tapi tidak semua orang punya kemauan dan kemampuan untuk memperbaiki keadaan. Mereka yang mampu memperbaiki keadaan itulah yang diinginkan oleh perusahaan pada umumnya sehingga perusahaan akan cenderung berusaha mempertahankan mereka dengan berbagai cara mulai dari pemberian kenaikan gaji, promosi, bonus, dan fasilitas lainnya.
Fokuslah mencari solusi, insyaallah rewards akan mengikuti dengan sendirinya.
Penulis : Riffa Sancati > https://www.linkedin.com/in/riffa-sancati-60527b9a/
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”