Resignation Terus Berulang

Wajah-wajah mereka yang mengajukan resignation biasanya “sumringah” alias gembira karena kerjaan baru ada di tangan. Terlihat penuh kemenangan apalagi yang merasakan pusingnya culture suatu perusahaan, atau kena badai office politics. Mereka berharap new company, new beginning, and new success.

Ternyata di new company, apa yang terjadi ternyata sama.

Sama ruwetnya. Harus adaptasi. Happy-happy di (mungkin) 1 tahun pertama setelah itu tenggelam dengan keruwetan organisasi dan sikap yang sama. Mulai stress, nyari kerja lagi. Dapat lagi. Mengajukan resign dengan senyum penuh kemenangan 🙂 dan berharap di new company (again) bisa lebih baik.

Terus berulang. Terus berulang. Sampai sekian perusahaan dicoba. Semua sama. Kenapa?

Karena mereka tidak pernah belajar dari kesalahan. Karena mereka tidak menyadari bahwa semua perusahaan itu sama. Yang harus dimenangkan adalah “ego” terhadap diri sendiri. Tidak ada perusahaan yang adapt dengan hadirnya seorang karyawan. Justru sebaliknya. Dan setiap perusahaan dengan culture sendiri pasti memiliki satu hal yang unik.

Jadi…….

Cari kerja baru untuk keluar dari masalah yang ada di perusahaan sekarang bukan solusi.
Karena pola yang sama pasti terjadi.
Semua tergantung pada diri kita sendiri.
Response kita terhadap semua “input” dari luar.
Ingat, dimanapun kita berada.
Ada Tuhan yang menyertai kita.
Tidak ada masalah yang terlalu berat buat kita.

Have a great week.

Penulis : Ang Harry Tjahjono > https://www.linkedin.com/in/angharrytjahjono


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”