Sama-sama Fresh Graduate, Kenapa Gajinya Berbeda?

Ternyata, konsep penggajian itu jauh lebih kompleks dari yang saya kira saat baru lulus kuliah dulu.

Tadinya saya kira, gaji atasan selalu lebih besar dari gaji bawahannya. Tapi ternyata bisa saja terjadi gaji CEO malah lebih kecil dari gaji CTO misalnya (maybe it’s not often but it can really happen).

Lalu tadinya saya mengira, gaji tiap level jabatan dalam satu tim yang sama juga akan selalu sama. Tapi ternyata bisa saja terjadi di sebuah tim accounting, gaji reporting staff lebih besar daripada gaji accounting admin meskipun mereka sama-sama masih fresh graduates.

Kenapa bisa demikian? Apa yang membedakan? Jawabannya karena skills-set yang dibutuhkan untuk masing-masing role itu bisa berbeda walau mereka bekerja di satu divisi yang sama.

Misalnya contoh yang saya berikan tadi. Reporting staff butuh pengetahuan akuntansi yang lebih advanced seperti konsolidasi laporan keuangan misalnya. Jika perusahaan memberikan gaji yang tidak cukup besar, fresh graduates yang memiliki skill tersebut bisa saja lebih memilih untuk bekerja sebagai auditor di top accounting firm. Berbeda dengan accounting admin yang pekerjaannya bersifat klerikal seperti data input sehingga lebih mudah untuk perusahaan mendapatkan staf yang bersedia menerima gaji kurang-lebih senilai UMR.

Kemudian untuk case di mana gaji atasan lebih besar dari gaji bawahannya, ketika perusahaan kesulitan mencari CTO yang kompeten, CEO di perusahaan itu bisa saja menawarkan nominal gaji yang lebih besar daripada gajinya sendiri sebagai pimpinan perusahaan. Jika tidak demikian, kandidat terbaik untuk posisi itu akan lebih memilih bekerja di perusahaan lain yang bersedia memberikan gaji yang lebih besar.

Menariknya lagi, persaingan antar employer dalam menentukan standar gaji itu nyata adanya. Misalnya, sebuah perusahaan menawarkan gaji lebih besar kepada karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan kompetitor untuk posisi yang sama. Karena perusahaan yang karyawannya diambil mulai khawatir akan semakin banyak karyawannya diambil kompetitor, perusahaan itu akhirnya memberikan kenaikan gaji di tengah tahun untuk orang-orang yang masih bekerja di sana (kenaikan gaji yang seperti ini dikenal dengan istilah market adjustment). Dan biasanya, market adjustment hanya diberikan kepada karyawan dengan skills-set yang lebih langka. Daripada perusahaan kesulitan menemukan penggantinya, mereka memutuskan untuk memberikan market adjustment.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa jika kita memiliki skills-set langka yang banyak dibutuhkan perusahaan, saat itulah kita jadi punya kesempatan untuk mendapatkan gaji yang lebih besar. Dan sebuah skills-set bisa menjadi langka karena biasanya memang tidak mudah untuk menguasai skill yang bersangkutan.

Jadi jika income progression adalah target karier kita, maka masa depan kita ada di skills-set yang lebih sulit untuk dipelajari. Dan dalam tiap bidang ilmu itu biasanya ada cabang ilmu yang sifatnya lebih advanced. So keep learning and upgrading your knowledge!

Penulis : Riffa Sancati > https://www.linkedin.com/in/riffa-sancati-60527b9a/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”