Masih ada salah kaprah di antara keduanya ini, terutama pemahamannya di level organisasi.
Contoh:
Di beberapa perusahaan, seorang Manager yang menangani Warehouse dan Transport, diberi tittle Supply Chain Manager.
Di tempat lain, seorang Logistics Manager diberi tugas menangani Planning dan Warehousing.
Ada pula perusahaan yang bagian Procurement-nya ditarok under Finance.
Salah? Jelas salah!
Dan hal tersebut, up to certain level, telah mendegradasi pengertian Supply Chain (dan Logistics).
Bicara Supply Chain (& Logistics), tidak lepas dari SCOR yang disusun oleh APICS.
SCOR = Supply Chain Operational Reference.
APICS = International Supply Chain Council yang memberikan pelatihan dan pengujian/sertifikasi kepada profesi Supply Chain.
Mengacu kepada SCOR, Supply Chain itu terbagi 5 process :
#Plan, #Source, #Make, #Deliver & #Return.
Bagaimana penjabaran nya dalam suatu organisasi?
Simple nya begini:
Plan – PPIC atau PPC
Source – Procurement atau Purchasing
Make – Plant atau Manufacturing
Deliver & Return – Logistics (Transport & Warehouse)
Nah, kalo ada yang ngaku Supply Chain Leader, tapi hanya bertanggungjawab sebagian dari SCOR process, maka secara title seharusnya diganti, atau scope pekerjaannya musti disesuaikan.
Jadi SUPPLY CHAIN dan LOGISTICS, sama atau beda ?
Tag Pak Jimmy Haposan Parlindungan yang lebih dulu mengangkat topic yang sama, namun dari lain sudut pandang.
Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”