Ada apa dengan HRD?
Saya nggak pernah kerja di divisi HR tapi saya suka ikut heran kenapa ya tiap kali ada issue soal recruitment itu yang disalahin netizen pada umumnya langsung mengarah ke recruiter atau ke tim HR? Padahal kan dalam proses recruitment itu bukan hanya melibatkan HR saja. Masih ada user atau hiring manager dan masih ada juga keterlibatan top management yang bisa kapan saja mengintervensi sebuah recruitment process.
Contohnya nih saat perusahaan membatalkan recruitment untuk sebuah posisi yang sudah terlanjur sampai tahap interview. Itu tuh belum tentu salah tim HR-nya lho. Yang lebih sering saya jumpai keputusan seperti itu justru diambil oleh user-nya atau bisa juga faktor budget yang ditiadakan oleh higher management.
Atau issue soal requirements yang terlalu sulit. Selama saya kerja jadi karyawan di beberapa perusahaan itu prosedurnya requirements selalu dibuat oleh user lalu HR yang akan bantu buatkan lowongan pekerjaannya. Entah apakah di perusahaan lain ada yang berbeda tapi kalau saya lihat dari detailed technical requirements-nya most likely perusahaan lain pada umumnya pun sama saja mengingat memang user yang paling memahami seluk beluk pekerjaan timnya.
Lalu yang paling aneh saat ada kandidat menyalahkan HR soal dia yang gagal diterima kerja padahal dia gagal setelah users interview. Berbagai fitnah tanpa dasar mulai dari ditolak karena tidak punya orang dalam hingga ditolak karena tidak good looking langsung disematkan kepada recruiter yang bersangkutan di saat bisa saja dia gagal karena user-nya tidak menganggap dia cukup kompeten untuk lowongan tersebut.
Menariknya lagi saya pernah beberapa kali melihat praktisi HR yang langsung comment bawa-bawa kata HR di sebuah konten yang membahas tentang job interview di saat sebetulnya konten itu tidak menyebutkan apakah interviewer yang dibahas itu betulan dari divisi HR.
Makanya saja jadi heran… kenapa demikian? Tapi lalu saya jadi ingat kutipan yang menyebutkan, “Don’t shoot the messengers.”
Mungkin kah itu penyebabnya? HR jadi sasaran tembak karena mereka yang mewakili perusahaan untuk mengantarkan pesan kepada kandidat?
Whatever the reason is, well now you know. Dan daripada sibuk menyalahkan HR atau siapapun itu, kenapa tidak sibuk mengecek apa yang masih kurang dan apa yang masih harus dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan? That will definitely help you better.
Penulis : Riffa Sancati > https://www.linkedin.com/in/riffa-sancati-60527b9a/
By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.
DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Perbesar Peluang Karir dan Kerja
“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”