eTraining Indonesia

Tidak Dihargai oleh Atasan? Balas!

Pernah direndahkan rekan kantor ?
Pernah tidak dihargai oleh atasan ?
Atau apapun yang tidak mengenakan terjadi di kantor Anda.

Saya kasih tips jitu-nya ya.
Balas lah perbuatan mereka semua.
IYA balas!
Balas dengan menjadikan diri kita lebih baik dari sebelumnya. Balas dengan Kita yang lebih profesional, beretos kerja tinggi, berdedikasi dan berkompetensi.

Balas dendam terbaik adalah ketika Kita jadi jauh lebih baik. Biarlah mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak membuat mereka berkembang, tapi Anda jangan berbuat demikian. Teruslah kembangkan diri. Jangan patah semangat, jangan putus asa. Terus belajar, belajar lagi dan lagi-lagi belajar.

Kita akan dihargai karena Kita mampu menghargai diri Kita yang sangat berharga.

Penulis : Regita Aldena > https://www.linkedin.com/in/regita-aldena/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Tidak Dihargai oleh Atasan? Balas! Read More »

3 Skill yang Diperlukan Seorang Industrial Engineer (IE)

3 skill yang diperlukan seorang Industrial Engineer (IE) :

1 Production Planning

membuat rencana produksi (forecasting, production schedule, material planning) tujuan utamanya yaitu agar pengiriman bisa tercapai tepat waktu (delivery +)

2 Lean manufacturing

Untuk menghilangkan pemborosan di produksi, tujuan utamanya yaitu peningkatan efisiensi produksi sehingga meningkatkan keuntungan (cost -)

3 Quality analysis

Untuk menganalisa sampel data apakah masih dalam range kualitas terbaik atau tidak. Tujuan utamanya yaitu untuk mencegah komplain dari customer (quality +)

Penulis : Noor Charif Rachman, S.T. > https://www.linkedin.com/in/noor-charif-rachman-s-t-a0276548/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


3 Skill yang Diperlukan Seorang Industrial Engineer (IE) Read More »

Attitude atau Kompetensi?

“Mending cari yang punya attitude baik meski kemampuan biasa saja, daripada kemampuan selangit tapi attitude tidak mendukung”

Kata-kata ini sering terdengar, terutama di dunia kerja.
“Tapi emang benar? Kualifikasi yang diminta selalu nilai dan pengalaman kak, gimana dong?”
“Tapi kak banyak kok yang ga menerima aku meski attitude ku baik, pasti karena sekolahku, atau IPK ku, atau aku hanya lulusan…….”
“Attitude aja tapi ga bisa kerja sama aja bohong”

Dalam pandangan saya, saya setuju dengan kata-kata “attitude dulu, lalu kemampuan”. Kenapa? Simpelnya, attitude bagi saya berdampak pada banyak hal. Hubungan dengan teman kerja atau klien, first impression yang diberikan, kemauan dalam bekerja sama dan belajar bersama, kepercayaan yang dapat diberikan, bahkan hingga mental health seseorang dan sekitarnya.

Generasi-generasi muda sekarang sudah berbeda dengan dulu. Kalau dulu pikirannya “tidak masalah bos jahat, teman kantor hobi marah, atau lingkungan toxic yang penting duit”. Itu pikiran orang dulu. Sekarang maraknya mental health awareness, sekarang penting sekali mencari lingkungan kerja yang baik. Dan saya yakin, para recruiters diluar sana lebih paham terkait ini daripada saya.

Saya hanya ingin menyatakan apa yang saya perhatikan. Recruiters, pasti juga ingin memberikan kesempatan bagi job seekers yang ber-attitude baik. Masalahnya, susah mendapat kandidat yang attitude -nya baik. Ada yang diberi kesempatan karena dinilai attitude nya mungkin akan baik, tetapi malah mengecewakan. Recruiters juga dituntut perusahaan untuk mendapat talent ready dengan kuota dan waktu yang ditentukan, akhirnya ya terpaksa mencari yang siap kerja saja yaitu melalui kemampuan saja. Apakah itu berhasil sempurnya juga? Saya rasa itu pun belum berhasil.

Intinya, mari bersama saling mendukung. Jika job seeker dipilih dan diberi kesempatan, berikan attitude terbaikmu. Hargailah kesempatan itu. Recruiters mari memberikan kesempatan bagi para job seekers terutama yang niat kerja, karena skill bisa dilatih, tetapi attitude berasal dari hati.

Penulis : Ivana Aurellie Calista > https://www.linkedin.com/in/ivana-aurellie-calista-641532218/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Attitude atau Kompetensi? Read More »

Positif-nya menjadi seorang Jobseeker

Ketika mendengar kata #jobseeker, pasti akan terbayang bagaimana perjuangan di dalam nya, dengan beragam kisah ajaib yang menjadikan cerita semakin berwarna. Terutama yang masih berjuang dari 0.

Namun teman-teman, tanpa kita sadari, ada banyak positif nya loh menjadi seorang #Jobseeker. Tapi ini opini saya pribadi ya, jikalau ada cerita lain dari teman-teman, boleh juga di share kesini.

Dan perspektif positif ini bisa kita lihat jika kita sudah mampu untuk berdamai dengan keadaan. Positif disini adalah ketika kita menjadi #jobseeker, kita mau tidak mau akan membutuhkan riset dan mencari berbagai informasi seputar lowongan pekerjaan. Dan tanpa kita sadari dari sini semua berawal.

Selama proses mencari lowongan pekerjaan, kita akan melihat dunia lebih luas lagi. Kita akan mulai :

  • memilah milah dan melakukan riset perusahaan mana yang bisa kita masukin lamaran.
  • Posisi apa yang cocok?
  • mencari tahu arti dari setiap posisi dengan istilah-istilah yang asing bagi kita
  • Tak cukup sampai disini, kita akan mencari tau job desc nya apa?
  • kemudian nanti jenjang karir nya bagaimana? dan apakah ini memiliki peluang untuk kita?
  • mencari tahu skill apa yang harus kita miliki untuk bisa menempati posisi tersebut?
    -Relasi kita pun akan bertambah karena proses untuk bertanya sana sini

Berbagai pertanyaan ini menjadikan kita bergerak untuk mencari tahu jawabannya dan mulai belajar. Sehingga proses ini menjadikan wawasan kita bertambah. Dan ini merupakan salah satu bentuk positifnya seorang #jobseeker.

Sisi positif lainnya adalah ketika kita tahu skill apa yang harus kita asah, terlepas kita suka atau tidak, maka kita akan berupaya belajar. Tidak perduli dari mana sumber belajar tersebut. Apakah Otodidak atau dari senior, atau dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Dan outputnya, iya, kita akan memiliki keahlian tersebut meski tidak ahli namun dalam kategori bisa.

Sehingga kita akan mulai berani untuk mengirimkan lamaran pekerjaan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi di bandingkan ketika kita belum memiliki keterampilan. Dan lihat, keberanian ini adalah sisi positif lain menjadi #jobseeker.

Hal ini berbeda jika kita sudah terikat kontrak dengan perusahaan tertentu. Dimana waktu yang kita miliki akan didedikasikan untuk perusahaan tersebut, dan sulit sekali memiliki waktu mengasah keterampilan, beda ketika menjadi seorang #jobseeker. Tak lupa sisi positif ini akan terjadi jika kita konsisten mau belajar.

Pemikiran positif ini sebisa mungkin harus kita miliki terlepas bagaimanapun keadaan menekan kita untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Maka mari mulai berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, dengan melihat sisi positif ini.
Semangat!

Penulis : Septa Nadia Putri > https://www.linkedin.com/in/septa-nadia-putri-1a444b16b/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Positif-nya menjadi seorang Jobseeker Read More »

5 Hal yang Harus di Riset Sebelum Melamar Kerja

Sebelum kita menentukan melamar kerja disuatu perusahaan, apa yang pertama kali harus kita persiapkan???

Benar sekali, “Riset”!

Seringkali dari kita hanya melamar kerja sana sini tapi ujung ujungnya pas interview kerja stuck, ditolak dan gak diterima, alasannya karena kamu sejatinya belum mengetahui sejauh mana perusahaan incaranmu itu berada, untuk itu mari kita persiapkan :

1 Reseach Profile Perusahaan

Benar sekali, bagian pertama ini kamu harus mencari tahu perusahaan tersebut bergerak di bidang apa, awal berdirinya kapan, dan sejauh mana sih kestabilan industri di perusahaan tersebut.

2 Produk/Jasa

Kedua ini sama pentingnya loh, karena kita perlu mengetahui produk / jasa apa yang disediakan oleh perusahaan yang kamu lamar tersebut.

3 Industri

Yap, disini kamu mesti mempertimbangkan industri perusahaan yang akan kamu lamar, sehingga kamu tahu nih apakah background latar belakang kerjamu sesuai atau tidak dengan posisi yang tersedia diperusahaan yang akan kamu lamar.

4 Visi dan Misi

Pastikan Visi dan misi perusahaan selaras dengan visi dan misi personalmu, kamu harus mempertimbangkan apakah kemampuanmu bisa berkontribusi untuk tercapainya visi dan misi perusahaan tersebut atau tidak.

5 Budaya Perusahaan/Kebijakan Perusahaan terhadap karyawannya

Setiap perusahaan memiliki kultur/budaya yang berbeda, kamu mesti paham betul budaya perusahaan yang akan kamu lamar supaya kamu nyaman kerja diperusahaan tersebut.

6 Turnover Rate

Cari tahu berapa lama rata – rata pekerja bertahan diperusahaan incaranmu, jika banyak pekerja hanya bertahan dalam waktu singkat, atau rasio karyawan keluar perusahaannya tinggi, kamu perlu mempertimbangkan ulang pilihanmu

7 Dukungan Perusahaan

Sangat penting untuk mengetahui sejauh apa perusahaan mendukung perkembangan pekerjanya, hal ini bisa kamu cari melalui kegiatan perusahaan yang di publish di akun sosial media/web resmi mereka.

8 Reseach Jobdesk

Nah, Kedelapan ini sangat penting juga selain ke 7 tadi, karena kamu perlu mengetahui posisi yang dilamar kamu itu kerjanya ngapain, tugas dan tanggung jawabnya apa, serta kemampuan yang kamu miliki sesuai atau tidak dengan deskripsi pekerjaan yang terpampang di lowongan pekerjaan perusahaan tersebut atau tidak.

Penulis : Muhammad Aldi Muhibin > https://www.linkedin.com/in/muhammad-aldi-muhibin-bestoffreshgraduate/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


5 Hal yang Harus di Riset Sebelum Melamar Kerja Read More »

5 Rumus Perkenalan Diri di Linkedin

PERKENALKAN DIRI ANDA
KURANG DARI 1 MENIT

Di wall profil LinkedIn, tersedia “About” untuk memperkenalkan kapasitas kita sebagai profesional.

Jika ada akun lain yang mengunjungi profil kita, sangat mungkin mereka akan membaca bagian ini untuk memahami siapa kita dengan cepat.

Karenanya, diperlukan komunikasi yang efektif di bagian ini.

Saya pribadi menerapkan teknik copywriting pada “About” saya.

Rumusnya begini:

1 Katakan siapa diri saya.

Hal ini membantu akun profesional lainnya untuk memvisualisasikan saya dengan cepat. Saya menulis, “Copywriting specialist.”

2 Lama pengalaman.

Di dunia kerja, lama pengalaman identik dengan seberapa dalamnya kita menguasai skill tertentu. Tidak selalu benar? Betul. Tapi anggapan umumnya ya begitu. Maka, saya tambahkan, “with 5+ years of experience.”

3 Bekerja untuk perusahaan apa saja.

Jika kita pernah bekerja untuk sekian perusahaan, ini kesempatan untuk menunjukkan beragamnya pengalaman kita. Saya lalu menulis, “Manage diverse copy projects from global and national companies, such as Lazada, Booking.com, Samsung, Unilever, and more.”

4 Skill apa saja yang kita miliki.

List skill yang mendukung kapasitas yang kita sebutkan di awal. Saya menyebutkan, “Skilled in copywriting, UX writing, content strategy, social media, etc.”

5 Tulis added value.

Capaian-capaian lain yang mendukung brand kita sebagai profesional. Untuk bagian ini, saya menulis capaian saya sebagai pembicara dan trainer copywriting, sekaligus menyebutkan pihak-pihak yang mengajak saya kerjasama. Plus jati diri saya sebagai book author.

Saya menulis, “Copywriting speaker for webinars and workshops held by Glints Expert Class, AsiaCommerce, GreatEdu, Wallstreet Devops, and more. Official copywriting trainer of Kelas Prakerja. Author of 15 books.”

Dengan rumus ini, tidak ada lanturan dalam “About” saya. Isinya tidak bertele-tele. Straight to the point. Bisa dipahami kurang dari satu menit.

Teknik ini juga bisa diterapkan dalam wawancara kerja, terutama saat HR meminta kita memperkenalkan diri.

Penulis : Asa Mulchias > https://www.linkedin.com/in/asa-mulchias/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


5 Rumus Perkenalan Diri di Linkedin Read More »

5 Pertanyaan Umum Fresh Graduate

5 pertanyaan yang sering saya terima di DM dari teman-teman #FreshGraduates.

  1. Setelah lulus baiknya gimana ya?
    Buat rencana karier dan cari pengalaman kerja dengan jadi intern atau trainee. Saran berikutnya, ini semua dipikirin + dikerjain jauh-jauh hari sebelum lulus. Jangan baru dilakuin setelah wisuda. Menurut saya siapin cv, update porto dan LinkedIn, buat rencana karier, dan lamar pekerjaan lebih baik dilakukan paling lambat setelah yudisium.
  2. Apa bedanya Resume sama CV?
    Keduanya dokumen yang nge-rangkum diri kamu. Bedanya resume lebih singkat (1-2 halaman) dan lebih menonjolkan “kompetensi”. Kalau CV lebih panjang (2+ halaman), mendetail, dan lebih menonjolkan kredensial. Tapi di Indonesia istilah ini suka kebolak-balik. Sebenernya yang diminta Resume tapi tulisannya CV.
  3. Kapan harus pakai Resume, kapan CV?
    Kalau lowongan yang kamu lamar sifatnya Kantoran, dan bukan institusi pelayanan publik/pendidikan yang sangat pertimbangin riwayat hidup kandidatnya, saya rasa pasti yang dibutuhkan resume. Terkait resume bisa dipelajari secara gratis di https://buff.ly/3vLUfKN
  4. Gimana caranya ngasih kesan yang baik ke HRD?
    Attitude itu segalanya. Bersikaplah profesional: ngga terlalu formal & kaku (karena kita bukan raja/ratu?), ngga terlalu santai juga (soalnya kita belum kenal deket). Yang paling penting, HRD/rekruter BUKAN SATU-SATUNYA orang yang terlibat dalam proses rekrutmen. Ada user dan hiring manager juga.
  5. Bisakah saya diterima kerja meski ga punya pengalaman?
    Bisa, apabila lowongannya nggak ada persyaratan pengalaman kerja. Atau usia lowongan tersebut sudah cukup lama dan rekruter ga nemu-nemu kandidat yang sesuai requirements, jadi persyaratannya dilonggarkan. Tapi kalau kondisinya begitu, kemungkinan besar rekruter akan tutup lowongan dan buka yang baru (dengan persyaratan yang udah di-update)

Penulis : Nur Halimah > https://www.linkedin.com/in/nur-halimah-maukerjaid/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


5 Pertanyaan Umum Fresh Graduate Read More »

Cara Berkomentar atau DM pada Postingan Job Vacancy Rekruter di LinkedIn

Bismillah..

Linkedin sekarang sering digunakan oleh para rekruter untuk post job vacancy dan mendapatkan kandidat yang berkualitas. Kenapa berkualitas? Karena Linkedin dipercaya digunakan untuk personal branding dan pengguna linkedin adalah para profesional, baik yang experienced maupun fresh graduate..

Saya sering melihat, ada job posting lalu teman-teman berkomentar “Interested”.. Yang menurut saya pribadi malah bikin rekruter gak interested..

Nah berikut cara supaya komentar kamu di job posting Linkedin berkualitas dan di lirik rekruter:

1 Baca job posting dengan teliti..

Ini menunjukkan kemampuan dirimu mengikuti arahan.. Jika rekruter menulis, “silahkan komen bagi yang berminat”.. Maka teman-teman komen di kolom komentar..

Jika tertulis, “silahkan DM bagi yang berminat”.. Maka teman-teman silahkan “connect” lalu #DM rekruter tersebut.. #connect ya, beda dengan #follow, klik titik 3 sebelah kanan lalu klik “Terhubung/connect”.
Karena “follow/mengikuti” itu tidak bisa DM, yang bisa DM adalah yang sudah terkoneksi..

2 Tulis format di komentar dengan format yang jelas, selain kata-kata yang diminta rekruter misal “Mau” atau kata-kata yang lain..

Contoh untuk freshgraduate:

Selamat pagi/siang Ibu/Bpk, perkenalkan
Nama: Anna Yuliani
Lulusan tahun: 2021 jurusan Manajemen SDM Universitas ABC
Skill: Basic HR Management, payroll, administrasi HR
Saya interest dengan posisi yang ditawarkan

Contoh untuk yang experienced:

Selamat pagi/siang Ibu/Bpk, perkenalkan
Nama: Anna Yuliani
Experience: HR Generalist 2 tahun di Perusahaan X
Skill: Payrol, administrasi BPJS, draft kontrak karyawan
Saya interest dengan posisi yang ditawarkan

Tapi jawaban ini jangan di copy paste ya teman-teman, jangan semua posisi pake template jawaban ini.. Sesuaikan skill yang dimiliki dengan posisi yang di apply.

3 Bisa ditambahkan dengan attach CV sekalian saat komen atau DM..

Tapi jika share CV di kolom komentar, pastikan data pribadi seperti tempat tanggal lahir dan alamat lengkap di hide.

Poin ke 3 opsional ajah ya. Kalo saya CV sekalian ajah di attach supaya kamu terlihat proaktif dan “menginginkan posisi” tersebut.
Tapi lihat-lihat kondisi juga ya.. Ada rekruter yang nulis spesifik, misal, komen “Mau” ajah nanti saya review profile nya, gak usah attach CV”.. Nah bisa juga gitu..

Dijamin rekruter notice komen kamu, karena ada data yang singkat yang menarik perhatian rekruter daripada kata-kata “Interested”..

Goodluck yaa teman-teman..

Penulis : Anna Y. > https://www.linkedin.com/in/anna-y-6a73b8a6/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Cara Berkomentar atau DM pada Postingan Job Vacancy Rekruter di LinkedIn Read More »

Aktivitas di Linkedin Yang Menarik Rekruter

Bismillah..

Ada pertanyaan ke saya, bagaimana cara yang tepat untuk menggunakan Linkedin ini? Apakah cukup komentar “Mau” dan “Interested” di postingan rekruter, atau seperti apa?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, Linkedin saya gunakan untuk aktif dan pasif mencari kandidat.

Aktif itu artinya saat ada vacant position, maka saya share secara aktif mengenai job posting di Li, dan kandidat apply lewat Li, yang berakhir pada saya review profile dan CV mereka untuk diteruskan kepada tim rekrutmen untuk di follow up..

Pasif berarti, saya diam dan mengamati cara kandidat dalam menggunakan Li, baik komentar, lintasan pikiran/mindset/motivasi yang terlihat dari cara membuat komentar dan konten yang dibuat.. Setelah ada vacant position, maka saya akan tawarkan kepada kandidat yang telah saya amati tersebut.. Tentunya tetap melewati proses rekrutmen yang ada..

Oleh karena itu, berikut tips yang teman-teman bisa jalankan saat menggunakan Linkedin, dalam rangka mencari pekerjaan, atau personal branding :

  1. Follow beberapa tokoh yang berpengaruh, baca postingan mereka, dan buat dirimu noticeable dengan berkomentar “cerdas” mengenai postingan mereka
  2. Connect ke rekruter berpengaruh, sapa dan aktif perkenalkan diri, meliputi background pendidikan, domisili dan skill.. Aktif tawarkan bantuan.. Hindari ‘menyuruh’ rekruter, seperti, “jika ada info mengenai lowongan kerja yang sesuai, ibu bisa email ke alamat email saya…..” Ya kalii rekruter yang email kamu duluan gaes..
  3. Konsisten membuat postingan berkualitas.. Amati dan Tiru cara “influencer” membuat postingan.. Tidak harus setiap hari, bisa 2-3 hari sekali..
  4. Berkomentar kepada sesama #jobseeker untuk mendukung dan support postingan mereka, karena hal serupa juga akan kamu dapatkan saat kamu membuat postingan.
  5. Give give give.. Mindset memberi.. Tawarkan bantuan.. berikan komentar.. sapa koneksi baru.. berikan postingan yang insightfull untuk orang lain, dll..

PS; poin 5 adalah yang saya lakukan dalam 2 bulan terakhir..

Semoga Linkedin bisa menjadi media teman teman semua mendapat pekerjaan atau membangun koneksi, yang bermanfaat untuk karir di masa depan..

Silahkan share jika konten ini bermanfaat.. Goodluck ya teman..

Penulis : Anna Y. > https://www.linkedin.com/in/anna-y-6a73b8a6/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Aktivitas di Linkedin Yang Menarik Rekruter Read More »

CV yang Sempurna, Adakah?

Tidak ada! Tapi CV yang mendatangkan panggilan test, interview, mendatangkan offering letter dan pada akhirnya mendatangkan pekerjaan, ada!

CV seperti apakah itu?
Ngga ada yang baku.
Tapi dari CV yang pernah saya review, ini beberapa tips yang bisa saya bagikan:

1 Foto profile

Jaman sekarang foto itu penting.
Tapi foto harus meyakinkan:
Terlihat smart, bersemangat, dan ramah.
Luangkan waktu untuk mengambil foto, minta teman, kerabat untuk membantumu.

2 Interest/minat tulis di awal

Tulis jenis pekerjaan yang kamu minati di awal CV. Jangan letakkan di bagian akhir.
Recruiter itu terima CV sehari bisa ribuan, bantu hemat waktu beliau dengan memberitahukan minatmu di awal.

3 Tulis prestasi, jangan sekedar jobdesc

Jangan repot-repot tulis job description panjang-panjang.
Instead, tulis pencapaian/prestasimu ketika menjalankan jobdesc tersebut.
Ingat, semua orang bisa kerjain jobdesc, tapi hanya kandidat terbaik yang dilirik.

Contoh: jobdesc: membuat invoice.
Apa hebatnya bisa membuat invoice?
Tapi membuat invoice tanpa kesalahan dan tidak pernah di complain adalah sebuah pencapaian yang layak dituliskan di CV.

Ini berlaku juga untuk pengalaman berorganisasi (buat teman-teman fresgrad).
Sama, tulis prestasimu apa, jangan cuma ngelakuin (jobdesc) apa.

4 Pilih kata-kata yang kuat dan to the point

Setelah kamu tulis, kamu baca lagi dan coba cari cara untuk meringkas, dan tambahkan penekanan.

Contoh:
“I have experience for 4 years in managing 5 people in my team. I am able to analyze and plan the tasks to achieve targets, sometimes beyond the targets that have been given by management.”

Bagus? Lumayan. Tapi kepanjangan dan datar.

Coba ringkas beri kata2 kuat sebagai penekanan:

“4 years leadership experience in managing the team of 5.
Strong analytical and planning skills.
Proven track record of over-achieving targets.”

Lebih padat, dan kata-kata yang dipilih memberi penekanan (“leadership”, “strong”, “proven track record”).

Jadi jangan hanya pakai kata “can” “have” “able”. Tapi gunakan “strong” “good” “achieved”.

5 Hardskills and Softskills

Punya sertifikat yang bisa membuktikan? Lebih baik.
Tapi tidak punya juga tidak apa-apa.
Tulis yang menurut kamu relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Lalu ada pertanyaan:
Perlukan CV dibuat customize?
Beda lamaran, beda CV?
Yes, perlu. Tapi jangan rombak seluruh CV kamu.

Harus punya 1 CV sebagai “master” atau dasar untuk membuat editan-editan kecil sesuai posisi yang di lamar.
Mustinya 1 dengan yang lainnya mirip. Hanya penekanan saja yang berbeda, tergantung posisi yang dilamar.

Perlukah CV dalam bahasa Inggris?
Hari gini ya perlu. Apalagi untuk lulusan D3 dan S1 ke atas.
Menurut saya Inggris adalah bahasa baku dalam pekerjaan, sehingga mulailah dari CV-mu.

Nah, semoga ngga tambah stress setelah membaca tips-tips saya.
Jangan terlalu kuatir, rejeki benar-benar di tangan Tuhan.

Contoh kecil: saya paling “annoyed” dengan CV yang ada typo-nya. Tapi yang saya terima justru kandidat typo tersebut.

Jadi, apakah CV kamu sudah “sempurna”?

Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


CV yang Sempurna, Adakah? Read More »