eTraining Indonesia

Apa Upayamu?

Banyak yang curhat pada saya mengapa mereka belum bisa mewujudkan cita-citanya. Belum dapat kerja, belum dipromosi, belum dapat karir sesuai aspirasi, belum dapat membeli sesuatu yang diimpikan.

Mereka yang belum dapat kerja curhat, itu karena dia lulusan kampus yang tidak terkenal, IP ‘hanya’ sekian, tidak punya orang dalam, recruiter sekarang suka PHP, kompetisi sekarang tidak fair. Pertanyaan saya ‘Terlepas dari itu semua, apa yang sudah anda lakukan untuk membuat anda kompetitif?’

Mereka yang belum dipromosi curhat, itu karena mereka tidak mau cari muka, tidak punya akses ke pengambil keputusan, rekan kerja bersaing tidak sehat, perusahaan tidak menghargai jasa-jasanya, perusahaan tidak menawarkan apa pun. Pertanyaan saya ‘Terlepas dari itu semua, apa yang sudah anda lakukan untuk membuat anda dipromosi?’

Mereka yang belum dapat karir sesuai aspirasinya curhat, itu karena mereka tidak punya orang dalam, perusahaan tidak punya jenjang karir yang jelas, perusahaan tidak berpihak pada orang lama, atasan menghambat karirnya. Pertanyaan saya ‘Terlepas dari itu semua, apa yang sudah dan akan anda lakukan untuk membuat karir anda sesuai dengan aspirasi anda?’

Mereka yang belum dapat membeli sesuatu yang diimpikan curhat, itu karena gajinya kecil, penghasilannya tidak cukup, sesuatu yang akan dibeli itu telalu mahal, tidak ada penghasilan tambahan, memang terlahir dan biasa jadi orang susah. Pertanyaan saya ‘Terlepas dari itu semua, apa yang sudah anda lakukan untuk dapat membeli sesuatu yang anda impikan?’

Kawan… kalau engkau menunggu jalan dibuatkan untukmu, kau tidak akan kemana-mana. Berjalanlah sambil membuat jalan..!

Penulis : Abdi Hamdani, CHRM. > https://www.linkedin.com/in/abdi-hamdani-chrm-776423181/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Apa Upayamu? Read More »

Biasakanlah Terukur

Beberapa hari yang lalu ada diskusi di threadnya teman soal kata pengantar skripsi/thesis/disertasi. Ada yang bercerita kata pengantarnya thesis teman, ada ucapan terima kasih kepada Tuhan, lalu ke nabi, lalu pembimbing dst. Teman itu atau pembimbing menyarankan untuk dihilangkan ucapan terima kasih yang kurang relevan. Tapi si penulis karya ilmiah itu tidak mau.

Ternyata saya juga mengalami. Berbeda sedikit, bukan ucapan terima kasih tetapi di awal kata pengantar, setelah mengucapkan puji syukur pada Tuhan (yang ini ok), lalu diikuti dengan “Tidak lupa salawat dan salam Penulis curah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiah.”

Sebagai pembimbing saya sarankan kalimat itu dihapus. Bukan saya tidak suka dengan kalimat itu, tetapi kalimat itu tidak relevan dimasukkan dalam pengantar karya ilmiah. Apa bedanya dengan kata2 pengantar dalam pengajian?

Nanti kayak Cipta Karya bikin spanduk “Utamakan sholat baru keselamatan”. Padahal itu soal safety di tempat kerja, kok ya bawa-bawa sholat. Lagi pula apa bisa kita sholat kalau nggak selamat?

Tidak terbatas ini. Banyak kita jumpai visi misi sebuah kota atau kabupaten sering kali berisi kata-kata indah penuh dengan nafas keimanan. Bagus sekilas. Tapi jika dipikir, sulit dicapai. Sejauh ini saya tahu bu Risma yang visi misi kotanya operasional, tidak muluk-muluk. Ini tentu tidak lepas dari siapa para penasehat dan staf ahlinya.

Mengelola kota saya kira harus dibiasakan membumi, saintifik. Jadi semua bisa diukur, dilihat ketercapaiannya, hasilnya dirasakan masyarakat langsung. Jangan mengelola kota dengan bahasa langit.

Misal di Beijing, dilakukan simulasi curah hujan , daya tampung sungai, kecepatan resapan tanah, lalu dicari cara agar tidak terjadi banjir dengan hitung-hitungan ilmiah dan masuk akal. Atau di Australia dihitung persediaan air bersih, jumlah penduduk dan pemakaian air bersih, sampai kapan air itu bisa mencukupi kebutuhan penduduk secara dinamis sesuai perkembangan jumlah penduduk.

Saya kira kita harus membiasakan bicara yang jelas-jelas, dan masuk akal saja sesuai konteks. Bahkan di beberapa visi misi Perguruan Tinggi atau di UUD pasal 31 tentang pendidikan, tujuan pendidikan kita terlalu sulit dicapai.

‘Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.’ Nampaknya bagus. Tapi kita kesulitan menjelaskan gimana ciri-ciri manusia bertakwa dan beriman. Jika kita sulit menjelaskan maksudnya maka akan lebih sulit lagi mewujudkannya.

Peter Drucker ahli manajemen sering mengatakan “you can’t manage what you can’t measure”( kamu tidak bisa mengelola sesuatu yang kamu tidak bisa mengukurnya). Maka penting membuat suatu statement baik itu visi misi atau tujuan yang terukur dan bisa dicapai dengan rentang waktu tertentu.

Jangan nggladrah kemana-mana hanya untuk indah dibaca, tapi sulit dimengerti apalagi dicapai.

Salam rahayu….

Penulis : Budi Santosa Purwokartiko > https://web.facebook.com/Budi.Santosa.Klaten/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Biasakanlah Terukur Read More »

Mean Time Between Failure – MTBF

Dalam dunia maintenance makzum dikenal istilah MTBF atau Mean Time Between Failure. Istilah ini digunakan praktisi sebagai tolak ukur kualitas maintenance. Namun apa sebenarnya MTBF dan kaitannya terhadap maintenance itu sendiri?

MTBF diartikan sebagai rata-rata waktu antar kegagalan terhadap suatu equipment. Pada pemahamannya MTBF merupakan parameter utama atas reliability equipment tersebut atau patokan awal terhadap lifecycle suatu equipment.

Penggunaan MTBF tidak bisa digunakan secara jama’ melainkan hanya pada equipment atau komponen yang sifatnya repairable, sedangkan nonrepairable akan menggunakan istilah MTTF (Mean Time To Failure). Hal ini menjadi tolak ukur equipment tersebut.

Misal terjadi beberapa jenis kegagalan pada genset. Kegagalan tersebut dapat diperbaiki dan kemudian terulang dalam suatu siklus, maka kita gunakan MTBF. Lalu pada case lain kita memiliki komponen tooth bucket yang aus dan tidak dapat diperbaiki, maka kita akan menggunakan MTTF.

Hal ini bertujuan untuk memisahkan sifat lifetime equipment, sehingga penggantian tooth bucket yang sering diganti tidak akan mempengaruhi pembacaan lifetime equipment secara keseluruhan.

Lalu bagaimana jika mesin genset tadi gagal dan tidak dapat diperbaiki? Maka dia akan menjadi TTF atau Time To Failure. Bagaimana jika Genset tadi ada lebih dari 3 case di data kita, maka dia akan menjadi Mean Time To Failure juga. Goal penggunaan akan berbeda namun kita tidak akan dalam membahasnya.

MTBF sendiri bagaimana menjadi sebuah parameter reliability? MTBF yang dikeluarkan setiap bulan pada dasarnya merupakan angka atas hazard rate/failure rate atau jumlah gagal persatuan waktu (F/T) atau 1/MTBF dan dilambangkan Lambda.

Proses hazard rate ini akan menjadi parameter atas kondisi unit tadi per satuan hour lifetime yang jika kita diagramkan akan menjadi bathub curve (pola lifetime) yang kita pahami hari ini. Kenapa bathub curve yang hanya ~5% jumlah komponen dari seluruh equipment? Karena critical component jama’ menggunakan bathub. Misal engine dan transmisi. Dengan menggunakan parameter ini, maka kita akan dapat menggambarkan letak lifetime komponen kita per actual waktu.

Hazard rate juga dikenal sebagai bagian dari reliability equipment atau R=e^-(Lambda)*T dan menjadi dasar system reliability plant, sehingga penggunaan MTBF adalah bagian daripada reliability.

Tentu perlu kita pisahkan antara statistika probabilistik dengan reliability pada perhitungan ini, karena nilai reliabity ini akan mengasumsikan hazard rate yang konstan. Perhitungan statistik probalistik haruslah menggunakan survival analysis dengan uji goodness of fit sesuai dengan pola lifetime perhitungan dan didiagramkan dengan menggunakan weilbull, lognormal, loglogistik atau eksponensial, dan kemudian dinilai survival fucntion ataupun probability diagramnya. Hal ini pun tidak akan dibahas lebih lanjut, karena goalnya berbeda.

Kembali ke pokok masalah MTBF merupakan basis dasar KPI, namun penggunaannya masih sangat luas.

Penulis : Muhammad Zaini, S.T. > https://www.linkedin.com/in/muhammad-zaini-st-mech-eng/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Mean Time Between Failure – MTBF Read More »

Etika Mutlak Dunia Kerja

Etika mutlak dalam dunia kerja:

  1. Jangan meludah di sumur yang kau akan minum airnya.
  2. Jangan meludahi sumur orang yang akhirnya kau minta-minta untuk ikut minum airnya.
  3. Jangan kau bercerita tentang ludahmu ke sumurmu sendiri kepada orang-orang pemilik sumur lain cuma supaya kau diizinkan minum dari sumur mereka, namun akhirnya sumur mereka tetap kau ludahi juga.
  4. Berhentilah meludah, tidakkah kau sadar kalau ludahmu meleler kemana-mana, keluar dari mulutmu sendiri, dan seluruh dunia melihatnya.

Di akhir cerita nanti, akhirnya malah kau sibuk menelan ludahmu sendiri, bahkan yang sudah kau hempaskan ke sumurmu, ke sumur orang lain, ke jalanan, ke depan teras rumah orang, ke wajah orang-orang.

Bijaklah bertutur, bertukar informasi, berjejaring, dan bekerja secara produktif.
Supaya semua gelar dan sertifikatmu menjadi kompetensi betulan, bukan cuma bagus dalam kemampuan meludah dan menelannya kembali.

Selamat hari Kamis anti cuihh cuihh..

Salam sehat selalu di manapun kita berada.

Penulis : Joe Susilo > https://www.linkedin.com/in/joesusilo


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Etika Mutlak Dunia Kerja Read More »

Cairkan Suasana Interview

Junior saya, sebut saja M.
Ke 4 kalinya datang belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi interview. Tapi kali ini, bahasa Chat di WA agak pesimis, saya minta dia datang kerumah.

S : Gak tertarik kerjaan ini? Kok kayaknya ga antusias?
M : Tertarik kak.. Tapi tipis kayaknya bakal diterima. Saingan ada Tiga.
2 senior cewek kampus kita juga. Sudah punya pengalaman.. 1 nya lagi cowok, dari kampus Jawa. Ini kan kerjaan untuk drilling assistant ya.. Pasti peluang cowok itu lebih besar..

S : Oo.. oke.. Boleh Kak Sis kasih pendapat? Hobi kamu apa?
M : Boleh kak.. Saya cuma bisanya buat Kue

S: OK. Dengar..

  1. IPK kamu di atas 3. Pasti kamu punya kemampuan.. Jangan meremehkan diri kamu sendiri.. Kalau kamu ga percaya sama diri Kamu, gimana orang lain bisa percaya?
  2. Kak Sis malah yakinnya yang cowok gak akan lulus.. Kenapa? Karena kerjaannya sudah full sama cowok.. Teamnya pasti lebih senang klo newbie-nya adalah cewek.. Ada penyegaran di-team..
  3. Kamu yang fresh graduated, justru lebih di untungkan lho.. Biasanya team cowok dengan kerjaan rutin seperti ini.. Lebih butuh personil yang masih fresh.. Karena mereka merasa bisa keren banget, bisa mengajarkan hal-hal baru nantinya ke personil cewek baru.
  4. Kak Sis tahu 2 kandidat yang lain.. Mereka juga sudah kontak Kak Siska..
    Satu hal yang harus kamu ingat, tiap orang punya kelebihan masing masing.. Kamu punya peluang besar untuk diterima.. Kamu masih single, tekun, mau belajar hal-hal baru dan sangat ramah.. Kak Sis sudah memperhatikan kamu di 3 kelas sebelumnya.
  5. Jangan bilang hobi kamu hanya buat kue.. Gak semua orang bisa buat kue lho.. Itu butuh ketelitian takaran dan kesabaran.. Bener gak ?
  6. Pakai semua kekuatan kamu saat interview ya.. Kamu perbaiki point pengenalan interview yang ini.
    Intinya, sepanjang interview, kamu harus #semangat, #tersenyum dan harus bisa menciptakan suasana yang #menyenangkan..
    Jangan terlalu serius menjawab pertanyaan..
    Ada kalanya kamu buat bercanda aja..
    Kalau suasana interview cair.. Team yang interview, yang pastinya cowok semua.. Akan lupa kekurangan kamu..

M : Jadi menurut Kakak, saya punya peluang?
S : Tiap orang punya peluang untuk mendapatkan rezekinya dek.. Bisa jadi kamu gagal di kerjaan 1-3 kemarin.. Karena memang bukan itu rezeki kamu.. Bismillah aja.. InsyaAllah rezeki gak akan kemana.. Minta bantu Doa sama Orang Tua ya.


And the result… M yang keterima.

Disalah satu sesi interview.. Dia sempat ditanya oleh salah satu interviewer (I)

I : Kalau Boss kamu lagi marah.. Apa yang kamu lakukan?
M : Saya bawa senyum aja Pak..
I : Kalau senyum kamu gak mempan?
M : Saya bawakan Kue yang Enak.. buatan saya sendiri!

dan suasana jadi cair.

Teman Teman, #Rezeki dari Allah SWT Tidak pernah Salah.. Test ke 4, rezeki terbaik M.. Sallary nya sangat lumayan, penawaran paling tinggi di banding 3 kerjaan sebelumnya.


So teman-teman #JobSeeker #TalentReady #OpenToWork..semangat ya.. #PastiDAPATKerja

Penulis : Siska Puspa Sari > https://www.linkedin.com/in/siska-puspa-sari-60a28127/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Cairkan Suasana Interview Read More »

Bukan karena Keberuntungan, tapi Kerja Keras (part 2)

Setelah lulus dari pendidikan,saya bekerja di salah satu department sebagai asisten operator mesin. Hari pertama saya dimulai dengan membuat masalah. 85% produksi tim saya saat itu reject, dan saya adalah orang yang bertugas untuk mengecek kualitas produksi. Saya menjalani tugas tersebut selama beberapa bulan.

Obsesi saya untuk kuliah masih menghantui saya setiap hari.
Sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk bicara kepada Manager saya saat itu (Pak Agus Purnomo) untuk minta diberi pekerjaan non shift supaya saya bisa kuliah.
Permintaan itu sempat ditolak, namun teman saya yang saat itu bekerja sebagai Kepala Admin (Aditya Putra Widodo) meminta saya untuk membantu pekerjaannya.
Permintaan tersebut di Acc oleh Pak Agus dan akhirnya saya bekerja non shift dan bisa kuliah seperti Adit.

Times flies so fast. Saya kuliah di UMB Meruya dan berkembang di bidang Administrasi dan System ERP.
Akhirnya saya dipercaya untuk menjadi Admin ERP system dan memiliki 4 orang tim.
2 orang di tim saya adalah teman saya saat pendidikan.
Hingga akhirnya salah satu tim saya melakukan kesalahan yang sangat besar dan saya pasang badan untuk bertangung jawab.
Namun siapa sangka, dengan kesalahan tim saya tersebut, justru nama saya bisa dikenal oleh Managers, dan orang besar lainnya.

Setelah dikenal, nama saya semakin harum dan karir saya justru meningkat.
Saya dipindah ke Department lain untuk mengurus KPI yang selama ini bobrok, dan saya berhasil meluruskannya dalam 3 bulan.
Setelah setahun, saya dipindahkan lagi ke Department Planning, salah satu bagian dari Supply Chain Management.
Saya mendapat promosi untuk menjadi Staff (Golongan yang lebih tinggi) sebelum saya lulus dari kuliah di UMB.
Kemudian saya lulus di tahun 2021 dan status saya sudah menjadi Staff dalam waktu 4 tahun bekerja. Menurut salah satu personalia, saya adalah orang yang paling cepat naik karirnya.

Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah.
Kini saya sudah menikah dan saya bisa membantu “3 dapur untuk tetap ngebul”.

Banyak orang bilang saya hanya orang yang beruntung, tak sedikit juga yang menganggap saya dibawa oleh salah satu Manager di PT United Can.
Tapi kali ini saya sharing apa yang sebenarnya terjadi.
Bahwa keberuntungan hanya didapat oleh orang yang bekerja keras dan berbakti kepada orang tuanya.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi.
Panjang Umur Hal-Hal Baik!

Penulis : Fajar Arif Wicaksono > https://www.linkedin.com/in/fajarwicaksono/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Bukan karena Keberuntungan, tapi Kerja Keras (part 2) Read More »

Bukan karena Keberuntungan, tapi Kerja Keras

2015 saya mendapatkan beasiswa kuliah di Vokasi UGM (D3).
Waktu itu saya sangat senang dan segera pulang untuk mengabari Ibu.
Tapi respon Ibu saat itu diluar dugaan saya.
Ibu menangis dan mengarahkan saya untuk langsung bekerja.
Alasan Ibu saat itu adalah beasiswa tersebut masih belum cukup untuk menghidupi saya di Jogja, sementara Ibu juga kurang mampu untuk menanggung sisanya.
Ibu saya waktu itu masih bekerja sebagai pelayan toko di Pasar traditional di Magelang.
Sementara kakak saya sedang kuliah di UNNES lewat jalur bidikmisi.
Saat itu saya merasa down dan marah kepada Ibu saya.

Kenapa orang tua tidak mendukung saya?
Kakak saya bisa kuliah tanpa perlu bantuan Ibu lewat bidikmisi,kenapa saya tidak didukung?

Itu pertanyaan yang ada dipikiran saya saat itu.
2 bulan saya marah kepada Ibu saya, kemudian saya lulus dari SMK dan melanjutkan freelance saya di bidang Event Organizer.

Saya join di Hitam Production EO. EO yang cukup populer di Magelang saat itu.
Merasa penghasilan masih kurang, saya membuat EO saya sendiri bersama 2 orang rekan saya. Kami memberi Nama EO kami dengan nama “BnB EO”.
Penghasilan saya naik, tapi tidak berselang lama, teman saya meninggal karena kecelakaan waktu dalam perjalanan kerumah saya untuk membahas next event yang akan kita jalankan. Akhirnya EO kami bubar.

2 minggu saya menganggur dan hanya tidur di rumah.
Sampai ketika saya pulang nongkrong jam 2 pagi, saya melihat Ibu bangun untuk sholat Tahajud, kemudian Ibu berangkat kerja jam 3 pagi.
Disitu saya sadar bahwa saya harus kembali bekerja.

Paginya, saya menemukan info lowongan kerja di Astra dan PT United Can (Perusahaan tempat saya bekerja hingga saat ini).
Teman-Teman saya mendaftar di Astra, ya memang tawaran gaji yang jauh lebih besar lebih menggiurkan.
Tapi saya memutuskan untuk mendaftar di PT United Can karena perusahaan ini menawarkan program “Sekolah” setara Diploma 1 yang dilanjutkan dengan ikatan dinas selama 3 tahun.
Obsesi saya untuk punya gelar dan meningkatkan kemampuan masih sangat besar.

Akhirnya saya diterima dan berangkat ke Jakarta hanya dengan membawa uang 900 ribu rupiah hasil kerja keras Ibu saya selama 1 bulan. Tidak ada keluarga satupun disini. Dengan uang tersebut saya memutuskan untuk sewa Kos ukuran 2×2,5 m bersama 2 orang lainnya yang saya kenal begitu sampai di Jakarta. Dengan cara tersebut saya hanya perlu membayar 150 ribu rupiah untuk 1 bulan Kos. Sisa uangnya saya pakai untuk 1 bulan kedepan.
Program pendidikan di PT United Can ini cukup lumayan, kami diberi uang bulanan yang cukup untuk sekedar makan dan kebutuhan lainnya.

Di Pendidikan PT United Can, saya belajar tentang Teknik Mekatronika dan Mekanik.
Jalur yang sangat jauh dari latar belakang saya.
Selama pendidikan saya sangat tertekan dan merasa bodoh, saya sering mengeluh karena kurang bisa mengikuti pendidikan ini, saya hanya bisa mengikuti di MK Teori.
Teman-teman saya mengatakan bahwa saya hanyalah orang yang membatasi diri dengan kemampuan saya.

Lanjut next post.

Penulis : Fajar Arif Wicaksono > https://www.linkedin.com/in/fajarwicaksono/


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Bukan karena Keberuntungan, tapi Kerja Keras Read More »

Idealis dalam Melamar Kerja

Kantor saya di lantai 23, Mushola ada di lantai 27. Kemarin saya full meeting sehingga Sholat Ashar di akhir waktu sekitar pukul 16:30 waktu Jakarta.

Selesai menunaikan Sholat Ashar tersebut saya tidak bisa langsung turun karena antrian lift dari lantai 27 sangat panjang sehubungan jam pulang di jam 5 sore.

Setelah menunggu hampir 10 menit dan antrian lift masih panjang, saya kemudian memutuskan untuk turun melalui tangga darurat, maka saya bisa kembali ke ruangan kantor lebih cepat.

Moral of the story, seringkali kita harus berani mengambil keputusan yang berbeda dari jalannya orang kebanyakan, ini yang saya lakukan sejak dulu.

Saat masih freshgrads, saya memang bercita-cita untuk bekerja di perusahaan besar, tapi tanpa mau terus menunggu panggilan dari perusahaan besar itu —karena antrian kandidatnya pastilah panjang— maka saya memutuskan untuk melamar dan mengambil kesempatan di perusahaan kecil, bahkan walk-in interview pun saya jabanin.

Alhasil justru pengalaman kerja di beberapa perusahaan kecil tersebut yang menjadi batu lompatan saya kembali ke trek menuju perusahaan besar yang saya inginkan sejak semula.

So #freshgrads #jobseekers , idealis-lah untuk final destination atau tujuan akhir cita-citamu, tapi jangan terlalu idealis dengan mencari jalan nyaman untuk menuju kesana.

There is no elevator to success, you have to take the stairs.

Penulis : Rangga Primanto > https://www.linkedin.com/in/ranggaprimanto


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Idealis dalam Melamar Kerja Read More »

Mengapa Kami harus Mempekerjakan Anda?

Sering nggak mendengar pertanyaan ini ketika interview kerja?
Ada 2 kemungkinan seorang HR dan User menggunakan pertanyaan itu:

  1. HR Junior dan belum berpengalaman. Belum tahu bagaimana menggali potensi kandidat dan kecocokannya dengan perusahaan. Biasanya langsung ditanyakan di awal.
  2. HR Senior yang berpengalaman, tapi dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, tidak melihat anda sebagai kandidat yang sesuai. Umumnya menjadi pertanyaan di akhir sesi.

Jangan PANIK ketika mendapat pertanyaan ini.
Pertanyaan ini memberi anda “kesempatan tidak terhingga” untuk menjawab, meyakinkan, dan menyenangkan HR/User.

“Kesempatan tidak terhingga” saya garisbawahi.
Kesempatan yang bisa membuat anda menjadi seorang pecundang, atau berbalik menjadi pemenang!

Cara Jawabnya?
Jawab dengan FULL CONFIDENCE, tapi tetap STAY HUMBLE

Ucapkan terimakasih diberi kesempatan meyakinkan perusahaan untuk mempekerjakan kamu.
Sebutkan 1-2 kegiatan/prestasi kamu yang berhubungan dengan posisi yang dilamar.

Jangan pakai kalimat “mungkin saya cocok” atau “saya akan coba”, instead katakan “saya bisa mempelajari jobdesc dengan cepat dan bisa segera berkontribusi”.

Hindari kalimat “YA, harus mempekerjakan saya” “Saya seorang talent yang hebat” “Saya bersedia datang paling pagi, pulang paling malam, mengerjakan apa saja yang diminta” – Stop – Jangan –

Confidence harus, tapi jangan jadi Over-confidence, apalagi Over-promising. Kalau sudah diterima bekerja bisa bisa kamu capek sendiri harus tampil “sempurna” sesempurna janji kamu waktu kampanye -eh, interview.

Jadi, kuncinya adalah mengkombinasikan CONFIDENCE dengan HUMBLE.

CONFIDENCE – untuk meyakinkan HR / User bahwa kamu bisa bekerja dengan baik (fit to work).
HUMBLE – menyakinkan HR / User bahwa, selain fit to work, kamu juga nice to work with – menyenangkan bekerja dengan kamu.

Kata “menyenangkan” saya garisbawahi.
HR/User tidak hanya mencari orang untuk bekerja. Tapi akan lebih menyenangkan kalau seseorang tsb juga bisa menjadi teman dalam pekerjaan.
Sebab, tidak ada yang suka dengan perilaku “Smart-Ass” di tempat kerja, so please, don’t be one.

Just be yourself, but version: best.

Penulis : Andijaya Chandra > https://www.linkedin.com/in/andijaya-chandra-se-cpf-cpim-0575b223


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Mengapa Kami harus Mempekerjakan Anda? Read More »

Supaya Mudah dapat Kerja

Tahun 2005 merupakan tahun terkelam sekaligus tahun terbaik di dalam kehidupan saya. Hidup seperti roller coaster in 1 year.
Terbaik karena saya menikah dengan istri saya yang luar biasa.

Terkelam karena pertama kali dalam bekerja, saya memiliki disagreement yang very strong dengan atasan saya (GM), sehingga dengan sangat emosional (saat itu), saya mengajukan resign tanpa berpikir panjang (Mei 2005). Padahal, belum dapat new job, baru mencicil rumah, dan akan menikah di bulan September.

Bagi saya (saat itu), selama saya ini good dan benar-benar menjalankan pekerjaan, saya pasti tidak akan kelaparan. Karena saya tahu dan believe dengan kemampuan saya.

Teman-teman saya banyak bantu saya, sampai saya mendapatkan offer dari competitor perusahaan lama. Tapi saya meski butuh kerja, saya tidak mengambil kesempatan itu. Karena etika yang saya pegang dan saya jaga hubungan baik dengan owner company sebelumnya.

Saat yang sama, ada seorang pengusaha plastic packaging yang merupakan teman olahraga di club JW Marriot Surabaya menawarkan saya kerja untuk manage company dia. Manufacturing dan Distribusi sekaligus. Meski company-nya bukan tertata seperti company sebelumnya, ini merupakan challenges bagi saya. Dan tepat di Juni 2005, saya bergabung di perusahaan dia sebagai GM dengan salary yang sangat baik.

Dari yang tidak ada kerja menjadi punya kerja dengan better position, itu waktunya sekitar 20 harian.

Again, karena ada yang beri saya kesempatan. Beri kesempatan kenapa? Karena melihat kehidupan saya sehari-hari saat saya menjadi teman olahraga di club JW Marriot Surabaya. Dan akhirnya diruntut dari awal, semua karena networking. Good networking, membuka kesempatan bagi saya sendiri.

Keyword :
a. Kesempatan.
b. Good networking.
c. Saat bekerja sungguh-sungguh, tekun, fokus.
d. Etika kerja.

Dari seluruh perjalanan karier saya, saya belum pernah pindah ke kompetitor. Etika yang saya pegang dari awal sampai dengan seterusnya.

Penulis : Ang Harry Tjahjono > https://www.linkedin.com/in/angharrytjahjono


By the way, kalau perlu kursus untuk upgrade skill, bisa ke Coursera atau eTraining Indonesia. Keduanya memberi sertifikat yang recognized di dunia industri.


DAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Perbesar Peluang Karir dan Kerja

“Seseorang itu diterima kerja / dipromosikan karena skills, dan disukai atau tidak disukai lingkungan kerja karena attitude.”


Supaya Mudah dapat Kerja Read More »